VIRUS CORONA
19 TKA Asal China Tak Bisa Masuk ke Karimun Sementara Waktu, Antisipasi Virus Corona
Sebanyak 19 TKA asal China tidak bisa kembali ke Karimun karena adanya Permenkumham sebagai antisipasi virus corona.
Ia mengungkapkan, warga negara China yang telah berada di Indonesia, khususnya di Batam, perpanjangan visa kerja atau liburan dapat dilakukan Rabu (5/2/2020) kemarin sejak pukul 00.00 WIB.
"Karena sifatnya darurat. Jika overstay sejak kemarin dapat diurus sesegera mungkin namun menyesuaikan kebijakan pemerintah," ungkapnya.
Perpanjangan sendiri lanjutnya tak akan dikenakan biaya. Ia memastikan jika pelayanan visa tetap akan dilakukan secara optimal.
"Lagi pula penerbangan ke Tiongkok sudah tidak ada," paparnya.
Agus menegaskan, pekerja di Batam asal China yang kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Imlek, tidak bisa kembali ke Batam dengan adanya aturan ini.
"Untuk mereka yang telah meninggalkan Tiongkok minimal 14 hari tidak ada masalah. Namun jika belum, kami akan menolak menerimanya sesuai kebijakan pemerintah ini," ucapnya.
Kebijakan Singapura
Tak mau ambil risiko, Singapura menjadi negara pertama yang menutup Akses masuk bagi warga negara asing (WNA).
Mulai pukul 23.00 WIB, Jumat (31/1/2020) malam ini, otoritas kesehatan dan bea cukai, resmi menutup akses masuk warga negara asing (WNA) dari China daratan.
Singapura menjadi negara pertama di Asia, yang mengumumkan penutupan semua pintu masuk bagi WNA China di Bandara, Pelabuhan, dan akses darat.
Kebijakan masuk ke wilayah Singapura ini juga berlaku bagi semua warga negara asing, yamg dalam 14 hari terakhir, paspornya berstempel Republik People of China.
Inilah kali pertama Singapura menutup akses untuk WNA dari mitra dagang dan jasa terbesarnta dalam 100 tahun terakhir.
Keamanan, kesehatan dan nyawa warga negara Singapura, jadi prioritas, ketimbang imbal ekonomi kedua negara.
Saat pengumuman ini, kementerian Kesehatan Singapura juga memastikan bahwa belum ada warga mereka yang terpapar virus mematikan ini.
Hingga Jumat (31/1), otoritas Singapura mengklaim 13 kasus coronavirus. Kasus ini adalah warga negara China dari kota Wuhan dan Provinsi Hubei.