VIRUS CORONA
7 WNI Negatif Corona, Kadinkes Tanjungpinang Minta Warga Tak Perlu Panik, dan Takut Komunikasi
Kadis Kesehatan Tanjungpinang Rustam meminta kepada warga Tanjungpinang yang mengetahui identitas ketujuh orang tersebut, untuk tidak resah.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
"Dalam masa observasi mendapat pembatasan aktivitas, tapi saat ini sudah normal kembali," ucapnya bersama Kapolres Tanjungpinang AKBP M Iqbal.
Curhat
Sebelumnya, Kapolres Tanjungpinang AKBP M. Iqbal yang hadir dalam konfrensi pers menyampaikan curhatan kepala keluarga dari 7 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga terpapar virus corona.
AKBP M.Iqbal mengatakan, saat ini yang dirasakan satu keluarga tersebut bukan terhadap penyakitnya. Namun efek lingkungan sosial dari dugaan penyakit tersebut.
"Kepala keluarga tersebut mengeluh, kenapa jadi begini. Padahal kami masih negatif pak," ujarnya menirukan ucapan kepala keluarga dari 7 WNI tersebut, Senin (10/2/2020).
Disampaikannya, bahkan anak dari keluarga itu untuk sementara waktu diliburkan dari proses belajar-mengajar.
"Kepala keluarganya cerita juga, kalau dihubungi kepala sekolah anaknya untuk tidak masuk sekolah dulu. Belajar di rumah saja," ujarnya.
Iapun menghimbau kepada masyarakat Tanjungpinang untuk tidak resah dan panik. Beraktifitaslah seperti biasa.
"Sebab sampai saat ini, tidak ada warga Tanjungpinang terpapar virus corona. Masyarakat harus tetap menerapkan perilaku hidup sehat, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar," himbaunya.
Pastikan 95 Persen Sehat
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam menyampaikan, kondisi satu keluarga yang diduga terpapar virus corona saat ini dalam keadaan sehat.
Selama 11 hari, pihaknya melakukan observasi terhadap 7 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Tanjungpinang yang diduga terpapar virus corona itu.
"Sampai saat ini gejala batuk, demam, dan penyakit pernafasan juga tidak ada. Kondisi sehat semua," ujarnya, Senin (10/2/2020).
Disampaikannya, satu keluarga itu pun saat ini tetap masih dalam observasi, dan dianjurkan tidak kontak langsung dengan lingkungan luar.
"Pemeriksaan yang kita lakukan setiap dua hari sekali. Kebutuhannya pun juga kita siapkan, agar tidak kontak langsung dengan lingkungan luar," ucapnya.