VIRUS CORONA
Natuna & 2 Daerah Ini Kembali Jadi Opsi Tempat Observasi Jilid 2 Ratusan WNI terkait Corona
Yuri bilang sudah ada 3 opsi lokasi, yakni Biak, Papua dan Natuna untuk tempat observasi. Kendati demikian masih menunggu perintah presiden
Hal itu dibenarkan oleh Dansat Brimob Polda Kepri, Kombes Pol M Salipuh, bahwa saat ini ia bersama sejumlah anggota sudah siaga di Natuna.
Sementara Bupati Natuna Hamid Rizal saat dihubungi mengatakan, terkait Natuna menjadi lokasi observasi jilid 2, pihaknya belum mendapat laporan secara resmi.
Kendati demikian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Natuna, Andes Putra mengatakan jika observasi kembali dipusatkan di Natuna, ia meminta agar pemerintah pusat dapat menjalin koordinasi terlebih dahulu, sehingga ada sosialisasi kepada warga.
"Jangan sampai terulang seperti kejadian kemarin. Rasa takut warga menggebu-gebu," ucapnya.
Tentunya, pusat agar mempertimbangkan dan mensuplai layanan fasilitas kesehatan yang ada serta menjamin ratusan WNI yang dievakuasi memang benar dalam kondisi sehat.
"Dan kita juga meminta agar Menteri Kesehatan nanti berkantor di Natuna selama proses observasi berlangsung," ujarnya.
Namun Andes mengaku sudah mendapat informasi via selulernya bahwa lokasi observasi akan dilakukan di Natuna, namun belum final.
Sebelumnya kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 orang telah dikarantina selama 14 Februari di Pelabuhan Yokohama sejak 5 Februari 2020. Hal itu dilakukan karena ada 130 orang yang telah positif terjangkit virus corona.
Sementara itu, kapal pesiar Dream World yang membawa 3.600 orang telah dikarantina di Pelabuhan Victoria, Hong Kong sejak 6 Februari 2020. Kapal tersebut dikarantina setelah diketahui adanya 3 penumpang yang terinfeksi virus corona.
Harapan Bupati Natuna ke Pemerintah Pusat
Setelah serangkaian masa observasi ratusan WNI dari Wuhan, China, berakhir di Natuna, Bupati Natuna, Hamid Rizal angkat bicara terkait perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya.
Bupati Natuna, Hamid Rizal meminta pemerintah pusat agar memberikan perhatian serius kepada daerah yang dipimpinnya.
"Selama ini Natuna masih jauh dari ketertinggalan akses fasilitas penunjang. Lihat rumah sakit kita, lihat akses transportasi menuju Natuna, semuanya terbatas," ujar Hamid, Selasa (18/2/2020).
"Kami tidak meminta banyak, kami hanya meminta pusat memperhatikan nasib Natuna," sambungnya.
Bahkan Hamid menyebutkan salah satu kebutuhan masyarakat seperti rumah sakit di Natuna, hanya memiliki fasilitas seadanya.