MAHASISWA DEMO BC TANJUNGPINANG
Tak Puas Jawaban BC Tanjungpinang, Mahasiswa Bakal Kirim Surat, Jika Tak Ditanggapi Ancam Aksi
Koordinator Aksi Pandi mengatakan, pihak BC tidak memberikan jawaban terbuka atas penjelasan yang diinginkan mahasiswa.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Tanjungpinang merasa tidak puas terhadap jawaban pihak Bea Cukai Tanjungpinang.
Koordinator Aksi Pandi mengatakan, pihak BC tidak memberikan jawaban terbuka atas penjelasan yang diinginkan mahasiswa.
"Katanya harus masukan dulu surat resmi. Pertanyaan apa saja yang mau ditanyakan, nanti baru dibalas suratnya," katanya, Selasa (25/2/2020).
Disebutkannya, mahasiswa akan mengikuti arahan yang disampaikan Bea Cukai. Bila surat yang dilayangkan tidak juga mendapat jawaban, akan menggelar aksi besar-besaran.
"Jadi kita akan secepatnya kirim suratnya, kalau tidak ada jawaban dari pihak Bea Cukai, artinya mereka ingkar janji, kami akan aksi besar-besaran," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Selasa (25/2/2020) pagi ini mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa di Kantor Bea Cukai Tanjungpinang.
• BREAKING NEWS - Mahasiswa Gelar Demo ke Kantor Bea Cukai Tanjungpinang Terkait PT MIPI
Aksi mahasiswa ini pun, terkait PT. Mangrove Industry Park Indonesia (MIPI).
Salah satu masa aksi Pandi mengatakan, akan meminta penjelasan kepada Bea Cukai terhadap impor dan ekspor yang sudah dilakukan perusahaan PMA tersebut.
"Kita minta penjelasan dan data impor serta ekspor dari pihak Bea Cukai," ujarnya.
Sementara itu, saat pengecekan yang dilakukan BP Kawasan Bintan terhadap PT Mangrove Industry Park Indonesia (MIPI) ke gudang perusahan yang beralamat di 23, Kijang, Kabupaten Bintan, beberapa waktu lalu, ternyata tidak ada satu pun aktivitas produksi.
Kepala BP Kawasan Bintan M Saleh Umar melalui anggota 4 Bidang Pengendalian dan Pengawasan Radit Panandra.
"Kemarin Rabu (05/02/2020) sekitar pukul 11.00 Wib siang bersama pihak Provinsi, PTSP Bintan turun kesana tidak menemukan aktivitas apapun. Alat-alat untuk produksi juga tidak ada," katanya, Kamis (6/2/20202) lalu.
Dikonfirmasi atas temuan tersebut.
Anggota 4 Bidang Pengendalian dan Pengawasan Radit Panandra menyampaikan, hari ini akan mengirim surat ke BKPM.
"Hari ini rencananya akan kita kirim ke BKPM," sebutnya," Selasa (11/2/2020).