PDIP CABUT KTA ISDIANTO
Dinilai Kurang Jujur, Soerya Respationo Bakal Beri Buku Satunya Kata dan Perbuatan ke Isdianto
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI P, Soerya Respationo bakal memberi hadiah buku ke Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto.
Isdianto yang juga Plt Gubernur Kepri itu selama ini dikenal memiliki hubungan baik dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri Soerya Respationo.
Keduanya sering terlihat bersama di berbagai momen.
Bahkan Soerya Respationo dan Isdianto sempat menyatakan berpasangan di Pilgub Kepri.
Soerya Respationo menjadi Calon Gubernur Kepri, sedangkan Isdianto menjadi Calon Wakil Gubernur Kepri.
• Isdianto Batal Jadi Pendamping Soerya Respationo di Pilgub Kepri 2020, Ini Respon Kedua Kubu
• Tanggapan Politisi Senior di Kepri Soal Hengkang Isdianto dari PDIP: Prihatin, Kurang Elok Saja
Menjelang partai umumkan kandidat di Pilgub Kepri, Soerya Respationo dan Isdianto malah berpisah.
Dalam Rapat Kerja Daerah I PDIP Kepri yang di gelar di hotel Harmoni One, Batam Center ketua DPD PDIP dalam sambutannya menyampaikan sindiran kepada Plt Gubernur Kepri Isdianto.
"Saya dan Pak Isdianto Rasanya lima puluh tahun nggak ketemu," ujar Soerya dalam sambutannya dan disambut riuh tepuk tangan dan sorak peserta raker PDI-P kepri.
Selanjutnya sambil melihat ke arah Isdianto dan mengatakan " Masih bisa tersenyum berarti masih oke," ujarnya.
Usai Soerya Respationo melakukan sambutannya dilanjutkan oleh Isdianto, ia dalam sambutannya menanggapi apa yang disampaikan oleh Soeryo dalam sambutannya.
"Tadi kata Pak Soerya sudah hampir 50 tahun nggak ketemu. Jujur saya bukannya nggak menderita, saya juga menderita," ucap Isdianto disambut riuh peserta rakerda PDIP Kepri.
Kini perseteruan Soerya Respationo dengan Isdianto kian meruncing.
PDI Perjuangan akhirnya mencabut kartu tanda anggota (KTA) Isdianto.
“Kini dia sudah memilih jalannya sendiri. Kita hormati hak politiknya,” sebut Soerya lagi.
Mantan Wakil Gubernur Kepri itu menilai sosok Isdianto yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri ini, secara kepartaian, tidak loyal. Padahal, dalam berpartai, setiap kader harus menunjukkan kepatuhan.
“Dengan demikian, bisa dikatakan juga dia merupakan kader yang tidak baik,” kata Soerya, “Ini keputusan belum diambil, dia sudah memutuskan hengkang. Apakah ini perilaku kader yang baik? Silahkan dijawab sendiri sama Isdianto,” sambung Soerya.