Kurangi Obesitas pada Usia Muda, Pemerintah Portugal Naikkan Pajak Minuman Berkadar Gula Tinggi
Dalam rangka Hari Obesitas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Maret, World Health Organization (WHO) menyoroti keberhasilan negara Portugal dal
Namun, membangun momentum politik untuk perubahan peraturan seperti itu sering terbukti menantang, terutama ketika menangani pihak industri yang hanya mementingkan keuntungan di atas prioritas kesehatan anak-anak muda.
Meskipun demikian, lembaga kesehatan masyarakat terkemuka di Portugal membantu untuk menggalakkan pajak minuman manis menjadi suatu keharusan.
Pada Januari 2017, Portugal sah memberlakukan pajak minuman manis tersebut.
Langkah besar ke depan
Hasilnya mengesankan. Banyak perusahaan secara radikal mengurangi jumlah gula dalam produk mereka dan penjualan minuman manis telah turun secara menyeluruh.
Sistem pengawasan seperti COSI jelas bukan hanya sekedar pengawas perubahan - mereka memiliki sejumlah agen besar untuk mendorong reformasi dan membangun perubahan itu sendiri.
Ketika pembuat kebijakan, politisi dan akademisi berkolaborasi secara fleksibel, mereka dapat memiliki dampak yang signifikan dalam mempengaruhi perilaku populasi yang sehat.
COSI hanyalah salah satu alat WHO yang telah Portugal adopsi untuk mengatasi obesitas sedari dini dan faktor risiko penyakit tidak menular lainnya.
Stakeholder tingkat nasional pun telah mengakui pentingnya alat dan sumber daya tersebut.
Langkah-langkah fiskal Portugal mengambil tantangan yang mengakar dan mempertahankan hak atas kesehatan untuk semua - termasuk anak-anak terbilang berhasil.
Meskipun ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada perilaku pola hidup sehat. (*lia sisvita dinatri)
• Krisis Air di Batam, BMKG Prediksi Curah Hujan Bakal Normal Mei Mendatang
• Berasal dari Malaysia, 6 Kg Sabu-sabu Hampir Beredar di Kepri, Digagalkan Tim Gabungan Polisi
• Viral Video Panas Remaja Diatas Motor, Pelaku Masih Kenakan Seragam Sekolah Batik
• Pasang Thermal Scanner hingga Pemeriksaan Manual, Ini Langkah Karimun Cegah Virus Corona