VIRUS CORONA DI BATAM

1 Jenazah Butuh Rp 3 Juta, Alokasi Dana Pemakaman Pasien Covid-19 di Batam Sebesar Rp 1,5 Miliar

Alokasi anggaran untuk pemakaman pasien Covid-19 mencapai Rp 1,5 Miliar. Untuk pemakaman 1 pasien membutuhkan biaya Rp 3 juta.

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Pemko Batam menyediakan anggaran hingga Rp 1,5 Miliar untuk proses pemakaman pasien virus COrona. Untuk proses pemakaman satu pasien, setidaknya memerlukan biaya Rp 3 juta. Foto diambil Senin (23/3/2020). 

Hanya saja, kata Didi saat ini pihaknya sedang mendorong kelengkapan alat dan merombak Gedung Kirana Terpadu RSEF dengan menggunakan dana CSR yang diperoleh.

Gedung Kirana Terpadu, Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) Kota Batam dibangun dengan gedung dua lantai, tepat di depan kamar jenazah rumah sakit.

Gedung tersebut akan digunakan untuk ruang rawat inap khusus penyakit menular.

Pembangunan gedung dua lantai yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 6,9 miliar itu, baru saja rampung dibangun dan menjadi ruang pertama pasien terpapar Covid-19 diisolasi.

Minta Warga Tak Berlebihan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membantah kabar jika semua orang yang pernah kontak dengan PDP positif rapid test di Batam yang meninggal dunia Senin (30/3/2020) harus lapor otoritas kesehatan.

Didi menilai, informasi tersebut terlalu berlebih-lebihan.

Sebab menurutnya, masa inkubasi sesuai standar World Health Organization (WHO) hanya 14 hari, sejak terakhir bertemu dengan guru berinisial VMG.

"Kalau sudah lewat masa inkubasinya tidak perlu lagian ini kan belum tentu," ujar Didi Rabu (1/4/2020).

Didi mengakui, sesuai hasil rapid test memang benar VMG positif terpapar Corona.

Hanya saja, rapid tes bukan akhir dari test yang akurat.

Cara Membuat Masker Kain Berstandar Menurut Ahli, Murah dan Bisa Cegah Penularan Corona

Jarang Terjadi, Fenomena Pelangi Datar Tertangkap Kamera di Danau Sammamish

Yang lebih akurat, adalah hasil swab dan pemeriksaan laboratorium secara komprehensif.

Kepastian yang valid penyebab meninggal VMG masih menunggu.

"Hanya rapid tes reaktif saja. Hasil swab belum keluar. Kita imbau jangan informasi bikin takut orang saja. Rapid test reaktif bukan berarti positif covid, tetap hasil swab yang dipakai dan masih menunggu dari Litbangkes," jelasnya.

Didi menjelaskan, Rabu (18/3/2020) VMG sempat masuk RS Elisabeth Batam Center.

Lantaran hasil rapid tes positif, maka dirujuk RSUD Embung Fatimah Jumat (27/3/2020) sebagai RS rujukan Corona yang ditetapkan pemerintah.

Sebelum meninggal, VMG sempat mengalami keluhan batuk, demam, dan sesak napas. (*/TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Bereslumbantobing/Alamudin Hamapu/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved