VIDEO - Kisah Anjelina, Pedagang Asongan yang Hidup Sebatang Kara, Terpaksa Tidur di Jalanan

Anjelina tidak memiliki satupun harta benda selain pakaian yang melekat serta gerobak troli yang menjadi sumber pencahariannya tersebut.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hawa panas di jalan Raja Haji Fisabilillah, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepri kala itu membuat peluh keringat berkucuran.

Saking teriknya, permukaan aspal jalan seolah bergelombang bak fatamorgana.

Dari ujung jalan itu, tampak sosok seorang wanita berkerudung hitam, berjalan di tepian sambil mendorong gerobak troli yang tinggi penuh dengan camilan serta minuman.

Ia seolah tak peduli dengan cuaca panas yang begitu menyengat kulit.

Gerobak berisi dagangan itu didorongnya dengan susah payah, sementara ia berjalan cukup jauh untuk membeli popok di sebuah minimarket.

Jalan raya itu dilewatinya dua kali. Selepas dari minimarket, ia kembali mendorong trolinya menuju salah satu tempat di bawah pokok pohon yang biasa dijadikannya tempat berteduh.

Di bawah pohon rindang itulah biasa ia beristirahat sambil menunggu pembeli camilannya datang.

Wanita penjaja camilan itu mengaku bernama Anjelina. Baginya, lapak dari kardus bekas di bawah pohon itu bukan sekedar tempat berjualan, melainkan di sanalah pula ia tidur dan menghabiskan malam.

Anjelina tidak memiliki satupun harta benda selain pakaian yang melekat serta gerobak troli yang menjadi sumber pencahariannya tersebut.

Sudah 5 bulan lamanya ia bergelut dengan kerasnya kehidupan jalanan. Semula, Anjelina adalah seorang pembantu rumah tangga di salah satu rumah di kawasan Nagoya.

Di sana ia memiliki majikan dan tempat tinggal, serta upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun setelahnya, ia dipecat sebab dianggap memiliki kelainan kejiwaan.

 Ada Gejala Sakit, 3 Penumpang KM Kelud yang Dikarantina di Karimun Di-Rapid Test, Hasilnya Negatif

 Panti Pijat Ini Tetap Buka di Tengah Pandemi Corona, Padahal Polisi Sudah Suruh Untuk Tutup

"Orang-orang bilang saya nggak normal, karena suka mendengar suara-suara gitu. Sudah coba berobat ke sana kemari, tetap tidak sembuh. Jadi nggak bisa kerja di mana-mana, nggak bisa kerja sama orang lagi," ungkapnya, Selasa (14/4/2020).

Penyakit yang diderita Anjelina ini sempat berusaha disembuhkannya baik melalui dokter hingga pengobatan alternatif.

Ia bahkan mengaku sudah mengeluarkan uang belasan juta untuk pengobatan dan terapi, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Semenjak tidak lagi bekerja, Anjelina terpaksa hidup di jalanan karena tak sanggup membayar sewa tempat tinggal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved