VIRUS CORONA DI MESIR
Kisah Aya, Ibunya Meninggal Karena Virus Corona di Hari Ibu; Aku Ingin Memelukmu Ibu, Tapi Tak Bisa
Setelah kematian ibunya, ayah Aya kemudian juga dirawat di rumah sakit karantina yang sama, karena ia dinyatakan positif Covid-19
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
"Kami berharap dia pulang tepat waktu saat ulang tahunnya pada bulan April."
"Karena dia dirawat di rumah sakit beberapa hari sebelum Hari Ibu. Kami akan menggabungkan kedua perayaan itu."
Ibu Aya dibawa ke rumah sakit karantina di distrik Helwan, selatan Kairo, sehari sebelum kematiannya setelah dites positif menggunakan Covid-19.
Aya tidak hanya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada sang ibu.
Pada hari yang sama saat ibu Aya meninggal dunia, semua kegiatan doa bersama dan khotbah ditangguhkan di seluruh negeri Mesir.
Semua masjid di Mesir juga diperintahkan untuk ditutup.
Akibat situasi itu, Aya dipaksa melakukan doa pemakaman di kamar mayat rumah sakit.
Proses mengeluarkan jenazah ibunya dari rumah sakit juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Akibatnya jenazah sang ibu baru bisa dikuburkan pada malam hari," katanya.
"Sangat sedikit anggota keluarga yang datang. Kami semua mengenakan masker dan sarung tangan."
"Kakak ipar saya memegang tangan saya dan berbisik: 'Saya ingin memeluk Anda tetapi saya tidak bisa'."
"Ibu mertua kakak lelaki saya juga tampak terpukul. Tapi tidak ada dari kita yang bisa menghibur yang lain."
"Ayah saya juga tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibu. Dia menghadiri pemakaman ibu yang tak bisa dilihatnya selama seminggu terakhir," katanya.
Setelah kematian ibunya, ayah Aya kemudian juga dirawat di rumah sakit karantina yang sama, karena ia juga dinyatakan positif Covid-19.
"Ketika dia pergi, aku kehilangan itu. Aku terus meraung di lantai," katanya.
Namun nasib Ayah lebih baik, bisa pulih dan sudah kembali ke rumah akhir pekan lalu.
Meskipun Aya maupun saudara laki-lakinya tidak positif, mereka berdua harus tetap terisolasi.
"Sebagai keluarga, kita bahkan tidak bisa berada di sana untuk satu sama lain," katanya. (bbc/tribunbatam.id/son)