VIRUS CORONA

Pandemi Covid-19 Mengubah Orang Soal Makanan, Di Singapura Pakai Aplikasi, Di Malaysia Ada Barter

Meski tetap berada di rumah, warga Singapura bisa memesan durian hingga chap chap tradisional yang ditawarkan di grup Facebook tersebut

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
channelnewsasia.com/Raj Nadarajan/TODAY
Bisnis ritel dan restoran di Singapura terpukul sejak kasus virus corona terdeteksi di negeri itu. 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Saat pandemi covid-19 atau virus corona ini, makan di luar rumah bersama teman dan keluarga seperti mimpi.

Sulit mewujudkan keinginan itu dalam waktu dekat, karena wabah covid-19 ini masih belum mereda.

Makan di luar rumah, bersama teman dan keluarga sudah menjadi kebiasaan orang-orang Asia yang gemar wisata kuliner, namun kini tak bisa terwujud.

Ngamuk Saat Timnya Kalah, Zlatan Ibrahimovic Ancam Rekan Satu Timnya Jika Bicara Soal Dirinya

Malaysia Bikin Iri, Harga BBM Sudah Diturunkan Sejak Harga Minyak Dunia Anjlok, Indonesia Kapan?

40 Ucapan Selamat Puasa Ramadan 1441 H yang Bisa Dibagikan di Facebook, WhatsApp dan IG

Kebiasaan kuliner warga di Singapura, Malaysia, Thailand dan juga Indonesia, adalah sebagai pelarian setelah semingguan sibuk dengan urusan pekerjaan di kantor maupun di rumah.

Namun, kondisi pandemi ini banyak yang tidak bisa melakukan.

Di saat konsumen kesulitan untuk datang mencari makanan di luar rumah, pedagang makanan melahirkan kreatifitas.

Pedagang makanan yang awalnya sempat terpukul dengan krisis ini kini kembali bergairah.

Di Singapura, penjual bebek dan babi rebus, Melvin Chew, kembali bisa meraih penghasilan setelah membuat sebuah grup di Facebook bersama pedagang lainnya.

Para pedagang ini membuat grup Hawkers United - Dabai 2020, yang sudah diikuti lebih dari 230 ribu orang sejak dibentuk 3 April 2020 lalu.

Grup ini dibentuk setelah PM Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan penguncian wilayah di Singapura karena pandemo covid-19.

Grup pedagang ini menawarkan berbagai jenis makanan yang siap di antar kepada pelanggannya di rumah, jadi tidak perlu keluar rumah.

Cara Mendaftar Kartu Pra Kerja, Gelombang II Dibuka Mulai Hari Ini Senin (20/4) Pukul 10.00 WIB

Unik, Demonstrasi Anti Netanyahu di Tel Aviv Israel Digelar dengan Tetap Mematuhi Aturan Jaga Jarak

Grup pedagang ini juga didukung sejumlah driver freelance yang menawarkan ongkos kirim lebih murah dari jasa pengiriman aplikasi.

Dengan adanya aplikasi itu, warga Singapura tetap bisa memenuhi keinginannya untuk memakan apa saja yang mereka mau.

Meski tetap berada di rumah, warga Singapura bisa memesan durian hingga chap chap tradisional yang ditawarkan di grup Facebook tersebut.

"Bukan hanya karena mereka gila makanan, Saya pikir orang Singapura ingin menyelamatkan keluarga mereka yang menjadi pedagang," kata Chew, 42, yang mengatakan pendapatannya turun sekitar 80 persen.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved