VIRUS CORONA DI BATAM

Warga Tagih Janji Pemerintah, Tidak Semua Dapat Sembako dari Pemko Batam

Warga tagih janji pemerintah karena tidak mendapatkan sembako gratis dari Pemko Batam. Dari jumlah yang didata oleh perangkat RT, RW, hanya separuh

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Pengambilan sembako di Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (19/4/2020). Dari 7.408 Kepala Keluarga (KK) yang terdata, baru 3.460 Kepala Keluarga yang mendapat untuk gelombang pertama. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah memberi bantuan sembako penanganan Covid-19. Tahap pertama didistribusikan pada Sabtu (18/4/2020) lalu.

Pemerintah berharap setelah bantuan sembako tahap pertama dibagikan, masyarakat Kota Batam diharapkan tidak lagi keluar rumah.

Namun sayangnya tidak semua warga didata oleh perangkat RT, RW untuk mendapatkan bantuan sebako tersebut. Meski kartu keluarga (KK) diminta oleh perangkat RT.

Pembagian sembako kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Sagulung mulai di distribusikan, Minggu (19/4/2020).

Perangkat RT, RW  mendatangi Kantor Kelurahan dan juga gudang penyimpanan sembako yang ditunjuk oleh Kelurahan masing-masing di Kecamatan Sagulung.

Lurah Sagulung Kota Minta Warga Bersabar, Belum Semua Warga Dapat Sembako dari Pemko Batam

Sembako Gratis Mulai Dibagikan ke Warga Sagulung, Dampak Virus Corona di Batam

Viral Nenek Berhati Mulia Tolak Paket Sembako, Terungkap Alasan Tak Mau Ambil Bantuan

Terapkan Pola Door to Door, Camat Lubuk Baja Sebut Pembagian Sembako Pemko Batam Dibagi 2 Kelompok

Untuk di Kecamatan Sagulung, beberapa Kelurahan menympaikan sembako ke warga di Luar Kantor Lurah.  Seperti Kelurahan Sei Pelenggut, dimana sembako di letak di ruko BBC dan Kelurahan Tembesi sembako dititipkan di ruko Top 100.

Sementara untuk Kelurahan Sei Lekop, Kelurahan Sagulung Kota dan Kelurahan Sei Langkai, sembako diletak di Kantor kelurahan masing-masing.

Tidak semua warga mendapatkan pembagian sembako untuk tahap awal di Kecamatan Sagulung.

Dari jumlah warga yang didata perangkat RT, RW, hanya setengah penduduk Sagulung yang mendapatkan sembako.

"Awalnya pak RT hanya meminta data warga yang dianggap tidak mampu. Foto copy KK pun diminta sebagai data awal yang akan diserahkan ke Kelurahan," kata Yati salah satu warga.

Dia mengaku, warga yang didata terdampak ekonominya ditengah Pandemi Covid-19 ini, memiliki dua kendaraan roda empat. Selain itu juga ada warga yang didata mendapatkan bantuan sembako memiliki usaha dan rumah sewa.

"Beberapa warga sudah sampaikan, bagaimana kategori warga yang mendapatkan bantuan sembako. Kata Pak RT semuanya didata, nanti bantuan akan diserahkan sesuai yang diberikan pemerintah. Setelah warga protes, baru pak RT meminta semua KK warga," katanya.

Terpisah, Yudi warga lainnya mengaku juga tidak mendapatkan paket sembako yang dibagikan pemerintah.

"Saya tidak diminta foto copy KK oleh pak RT atau RW. Ya mungkin bukan masuk kategori warga yang mendapatkan bantuan. Padahal janji Wali Kota semua warga dapat bantuan sembako," katanya.

Curiga di Pemandian Air Panas Tengah Malam, 16 Gay Diciduk Sedang Mandi Bareng

Lawan Corona, BPJAMSOSTEK Donasikan Gaji Bagi Perlindungan Tenaga Medis dan Relawan Covid-19

Sementara itu, Camat Sagulung Reza Khadafy, mengatakan untuk gelombang pertama ini warga yang mendapat sembako setengah dari warga yang sudah didata.

"Dalam waktu dekat gelombang kedua akan kita laksanakan. Pembagian sembako dari pemerintah ini akan kita laksanakan secara bertahap," kata Reza.

Dia mengatakan selama pendemi Virus Corona ini, pemerintah kota Batam akan berusaha membantu masyarakat setiap bulan.

"Untuk bulan April ini kita bagikan sembako kepada masyarakat berupa beras lima kilogram, gula satu kilogram dan minyak goreng dua kilogram," kata Reza.

Dia mengatakan tahap awal dan tahap kedua nantinya warga yang sudah didata akan mendapatkan sembako yang sama.

"Jadi kita himbau kepada warga yang belum mendapatkan sembako untuk tahap awal, mohon bersabar. Nanti gelombang kedua semua akan dapat," kata Reza.

Camat dan Lurah Minta Warga Bersabar

Dyan Rangga, Lurah Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, mengimbau warga yang belum dapat sembako pada gelombang pertama untuk bersabar.

Pasalnya dari 7.408 kepala keluarga (KK) yang terdata, baru 3.460 kepala Keluarga yang dapat untuk gelombang pertama.

Pembagian sembako untuk tahap pertama teknisnya diatur oleh perangkat RT, RW setempat. Untuk jumlah warga yang mendapatkan sembako setiap RT berbeda beda.

"Jadi ada satu RT itu warga yang dapat hanya 20 KK, tetapi ada juga yang 50 KK dan ada juga yang lebih dari 50 KK. Ini tergantung jumlah warga di RT tersebut," kata Dyan.

Dia mengatakan untuk gelombang pertama pembagian sembako belum semua masyarakat Kelurahan Sagulung Kota, sesuai dengan data yang diterima oleh pihak kelurahan bisa menerima.

"Kita minta bersabar, kedepan akan ada gelombang ke dua, nanti mereka yang akan menerima sembako," kata Dyan.

Di tempat terpisah Camat Sagulung Reza Khadafy mengatakan untuk warga yang terdata menerima sembako di Kecamatan Sagulung sebanyak 20.530 Kepala Keluarga. Sementara jumlah masyarakat Sagulung saat ini terdapat 67 ribu KK.

"Jadi belum semua, sembako akan dibagikan secara bertahap," kata Reza.

UPDATE Corona di Bintan, Satu dari 2 Pasien Positif Covid-19 Merupakan Warga Pendatang

Ceritakan Perjuangan Lawan Covid-19, Yusilfa Yeni Ungkap Rahasia Sembuh dari Virus Corona

Cegah Penyebaran Covid-19, Sauna Group Batam Semprot Disinfektan di 49 Kelurahan

Dia mengimbau kepada masyakat untuk sembako yang diterima masyarakat pada gelombang isinya berupa lima kilogran beras, satu kilogram gula dan dua kilogram minyak goreng.

"Ini bantuan untuk gelombang pertama. Nanti selanjutnya akan ada pembagian sembako lainnya," kata Reza.

Sementara mengenai sembako yang pernah dijanjikan oleh Pemerintah Kota Batam, dimana satu paket sembako senilai Rp 300 ribu. Camat Sagulung mengatakan bantuan tersebut belum direalisasikan.

"Mungkin ke depan bantuan itu akan direalisasikan," kata Reza.

Mengenai pembagian sembako yang dilakukan secara bergelombang tersebut ditanggapi berbagai macam dari masyarakat. Pasalnya ditengah kondisi wabah Virus Corona ini khususnya di Sagulung hampir 70 persen warga sangat membutuhkan.

"Daerah kita ini daerah Kaveling, kaveling di Sagulung ini adalah Kaveling masyarakat ekonomi ke bawah. Jadi kalau dibiling tidak mampu ya memang tidak mampu," kata Riduan, warga Kaveling Seroja.

Dia mengatakan pembagian sembako secara bebrtahap ini membuat masyarakat serba salah.

"Ya kita ini memang butuh, sementara dijanjikan akan dapat gelombang ke dua, tetapi saat kita tanya kapan gelombang kedua tidak ada yang bisa jawab. Ini membuat kita khawatir juga. Jangan yang lain dapat kita tidak dapat," kata Riduan.

Dia juga berharap pemerintah tidak berlama-lama untuk membagikan sembako untuk gelombang kedua.

"Kalau sampai dua minggu gak ada juga, ya masyarakat yang belum dapat bisa Demo juga," kata Riduan.

Sementara itu, teknis pembagian sembako tak seperti biasanya, masyarakat tidak lagi datang mengambil dan berkumpul disatu titik. Ditengah Pandemi Covid-19, bantuan sembako yang diberikan Pemerintah Kota (Pemko) Batam dibagikan secara door to door.

Begitu teknis yang terlihat saat pembagian bantuan sembako dari Pemko Batam dihari pertama kemarin, Sabtu (18/4/2020) lalu.

Terpisah Camat Lubuk Baja, Novi Harmadyastuti menegaskan sesuai arahan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, pihaknya menggunakan pola door to door. Sehingga, tidak menciptakan keramaian disatu titik tempat. Pembagian dilakukan secara bertahap hingga Selasa (21/4/2020) mendatang.

UPDATE Terbaru Corona di Kepri Senin (20/4) Pagi: Total 52 Terinfeksi Covid-19, 6 Sembuh

Gasak Uang Rp 200 Juta dari Dalam Mobil, Polisi Tembak Pelaku Pecah Kaca

24 WNA Jemaah Tabligh Akbar di Masjid Al Mutttaqien Positif Covid-19

Ia mengakui ada sekitar 17.500 paket yang diserahkan kepada masyarakat di kecamatan tersebut. Pembagian sembako dilaksanakan secara serentak di 5 kelurahan, yakni Baloi Indah, Lubuk Baja Kota, Batu Selicin, Kampung Pelita dan Tanjung Uma. Melibatkan jajaran dari Babinsa, perangkat RT/RW dengan jumlah personel 15 hingga 20 orang.

"Dibagi menjadi dua kelompok," ujar Novi, Minggu (19/4/2020)

Camat juga ikut turun ke lapangan untuk memastikan paket sembako ini diterima langsung oleh masyarakat yang bersangkutkan sesuai pendataan.

Selain membagikan sembako, Novi juga menyampaikan imbauan agar masyarakat bisa menerapkan sosial distancing dan physical distancing. Begitu juga jika keluar rumah wajib menggunakan masker sebagai pelindung diri. Untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Kota Batam

"Kami juga meminta masyarakat tetap di rumah. Biarkan kami bersama RT, RW yang membagi.  Dan jika keluar rumah tetap gunakan masker. Sehingga, kita dapat bersatu dan bersama-sama membantu pemerintah dalam melawan Covid-19," katanya.

Pembagian sembako yang di distribusikan Pemko Batam sebagai pengetatan penerapan sosial distancing dan physical distancing sekaligus mengurangi beban ekonomi masyarakat dari Covid-19.

Sebelumnya Pemerintah Kota Batam mulai menyalurkan bantuan paket sembako kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Sesuai jadwalnya pendistribusian diawali dari Kecamatan Lubukbaja.

Adapun jadwal pembagian sembako di setiap kecamatan dimulai dari Lubuk Baja Sabtu (18/4/2020), selanjutnya kecamatan Sagulung dimulai Minggu (19/4/2020), lalu Sekupang, Senin (20/4/2020), Batam Kota di hari Selasa (21/4/2020).

Sementara, Rabu (22/4/2020) ada tiga Kecamatan yang membagikan sembako yakni Batuaji, Sungai Beduk dan Bengkong. Kemudian, Kamis (23/4/2020) dua kecamatan yakni Batuampar dan Nongsa. Hari berikutnya, Sabtu (25/4/2020) tiga kecamatan hinterland di antaranya Belakangpadang, Bulang dan Galang.

Sebelumnya diberitakan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan paket sembako yang dibagikan pada tahapan pertama ini melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam. Adapun jenis paket sembako tersebut diantaranya beras 5 kilogram, gula 1 kilogram dan minyak goreng 2 liter.

Pemko sudah menganggarkan sebanyak 1.192 paket penerima sembako. Namun pihaknya mengestimasi seharusnya ada sekitar 260 ribu yang terdampak dan mestinya menerima sembako.

"Karena itu 1.192 ribu di Disperindag itu akan kita sesuaikan menjadi 260 ribu. Caranya Saya, Pak Wali, Pak Sekda telepon pak siapa-siapa saja yang bisa nyumbang kekurangan itu," kata Amsakar saat rakor di Lobi DPRD Kota Batam.

Sebenarnya paket sembako itu dinamakan dengan bazar sembako murah. Namun sejauh ini tidak relevan lagi masyarakat membayar, sehingga namanya berubah menjadi sembako gratis.

"Kenapa di tempat Pak Gustian (Kadisperindag)? Karena pemenang tendernya sudah ada. Kami juga butuh waktu dengan BPKP untuk mendiskusikan regulasi aturan mainnya soal ini. Apa yang menjadi keluh kesah masyarakat itu kita betul-betul memahaminya dan kita tentu saja menjadi bagian penting untuk menyelesaikan persoalan itu," cetus Amsakar.

Ia mengatakan sebanyak 260 ribu paket sembako itu yang akan dibagikan dalam tahapan pertama.(Tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Roma Uly Sianturi/Alamudin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved