Perampok Motor Ketahuan Narapidana Asimilasi, Pernah Ditangkap karena Bobol Rumah Warga
Nyaris tidak mungkin mencari kerja, malah karyawan dirumahkan atau PHK (Pemutuhan Hubungan Kerja)
"Apalagi saat ini diperlukan ketahanan pangan bagi masyarakat menghadapi kondisi pembatasan sosial," sebutnya seraya mengatakan jika tetap meneruskan kebijakan asimilasi maka harus dipastikan mereka yang dibebaskan harus menjalani seleksi ketat dan proses pembinaan.
Nyaris Sulit Mencari Kerja
Anggota DPRD Kepri Rudy Chua mengatakan kebijakan asimilasi berpotensi jadi masalah baru dan serius, bila pemerintah tak mengimbanginya dengan pengawasan dan pembinaan memadai.
Selain itu ia melihat kondisi akibat pendemi Covid-19, membuat semuanya berubah. Celakanya para warga binaan dibebaskan dalam kondisi sangat perekonomian memasuki masa resesi hebat.
• Ditutup Sementara, Pendiri Perpustakaan BP Batam Geram, Memang Sudah Tak Butuh Lagi Membaca?
"Nyaris tidak mungkin mencari kerja, malah karyawan dirumahkan atau PHK (Pemutuhan Hubungan Kerja).
Mungkin dampak sosial akibat pelemahan ekonomi tidak dipertimbangkan dengan matang saat pemilihan warga binaan yang mendapat program asimilasi," tuturnya.
"Kami banyak menerima keluhan dan kekhawatiran warga terhadap pembebasan (warga binaan). Secara prinsip ini kebijakan pemerintah pusat mengantisipasi Covid-19 yang bisa dimengerti.
Tetapi kebijakan ini memicu permasalahan serius bila tak diimbangi pengawasan,” sambungnya.
• Plt Gubernur Kepri Isdianto Keluarkan SE Berisi Panduan Ibadah Ramadhan di Tengah Covid-19
Rudy berpendapat tanpa adanya program asimilasi sajam, ia meyakini akan ada peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban akibat kondisi ekonomi di masa pandemi.
“Artinya petugas yang bertanggung jawab mengawasi harus bekerja benar-benar, kalau tidak ini semakin meningkatkan keresahan masyarakat di tengah ketakutan terhadap corona,” ujarnya.(*)