VIRUS CORONA

WHO Tak Terima Dituding AS Menutupi Bahaya Pandemi Covid-19; Kami Sudah Ingatkan Sejak Hari Pertama

Kementerian Luar Negeri AS mengklaim, WHO terlalu lambat dalam memperingatkan bahaya tentang wabah, dan dianggap terlalu berpihak ke China

Editor: Mairi Nandarson
EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI(SALVATORE DI NOLFI) Via Kompas.com
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global 

TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menolak tudingan bahwa mereka telah menutupi sesuatu dari pandemi covid-19.

WHO melalui Direktur Jendera Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihaknya bahkan sudah memperingatkan China sejak hari pertama virus ini diketahui.

Jadi menurut dia, tidak ada alasan bagi WHO untuk menutupi apa pun dari AS soal wabah virus corona.

Tidak Susah, Begini Cara Daftarkan IMEI Ponsel Baru yang Dibeli di Luar Negeri

Arsenal Umumkan Potong Gaji Pemain di Tengah Pandemi Covid-19: Kami Bangga pada Para Pemain

Cuitan Refly Harun Setelah Diberhentikan dari Jabatan Komisaris Pelindo 1; Gak Bener Kita Kritik

Pernyataan Tedros Adhanom Ghebreyesus ini disampaikan untuk menjawab tudingan Washington bahwa mereka merendahkan tingkat bahaya wabah di China.

"Kami sudah memperingatkan dari hari pertama bahwa ini adalah penyakit jahat yang harus diperangi semua orang," kata Tedros di Jenewa.

Selanjutnya Virus corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, saat ini sudah menjangkiti 2,4 juta dan membunuh 170.000 orang di seluruh dunia.

AS sendiri menjadi negara dengan tingkat infeksi dan kematian tertinggi, di mana mereka mencatatkan hampir 790.000 kasus dan 42.000 kematian.

Presiden Donald Trump yang menghadapi tekanan atas responsnya melawan Covid-19 pekan lalu mengumumkan pembekuan pendanaan bagi WHO.

Dilansir AFP, Senin (20/4/2020), Trump menuding organisasi di bawah PBB itu melakukan kesalahan dan menutupi tingkat bahaya pandemi.

Tedros menerangkan, keberadaan perwakilan AS di markas mereka di Jenewa menunjukkan bahwa mereka tak menyembunyikan apa pun dari Washington.

WHO menyatakan, saat ini terdapat 15 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), badan kesehatan AS yang fokus menangani Covid-19.

"Menerima staf CDC berarti kami tak menutupi apa pun dari AS karena orang Amerika ini bekerja dengan kami. Mereka datang dan mengatakan tujuan mereka," ucap Tedros.

Mantan Menteri Kesehatan Etiopia itu menekankan, mereka terbuka dengan siapa pun, tidak saja dengan otoritas kesehatan Negeri "Paman Sam".

Mereka juga mengirim pesan yang sama kepada semua negara di dunia supaya mereka bersiap untuk menghadapi serangan wabah virus corona.

Kembali Melemah, Nilai Tukar Rupiah Dibuka Rp 15.550 per Dolar AS Selasa (21/4) Pagi Ini

Gejala Baru Akibat Virus Corona, Muncul Lesi Keunguan di Sekitar Jari Kaki Khususnya Anak dan Remaja

60 Ucapan Selamat Puasa Ramadan 1441 H, Kata Mutiara, Pantun & Puisi Minta Maaf, Bisa Share di WA

Kementerian Luar Negeri AS mengklaim, WHO terlalu lambat dalam memperingatkan bahaya tentang wabah, dan dianggap terlalu berpihak ke China.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved