VIRUS CORONA DI BINTAN
Jumlah OTG Covid-19 di Bintan 35 Orang, 2 PDP Dinyatakan Positif Virus Corona
Kepala Dinas Kesehatan Bintan,dr Gama AF Isnaeni, menuturkan dari jumlah 98 ODP, sebanyak 78 orang sudah selesai dalam pemantauan.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com,BINTAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan mencatat jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona sebanyak 18 orang per Jumat (24/4/2020).
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 sebanyak 98 orang dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 35 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Bintan,dr Gama AF Isnaeni, menuturkan dari jumlah 98 ODP, sebanyak 78 orang sudah selesai dalam pemantauan.
"Sementara ODP yang masih proses dalam pemantauan ada sebanyak 20 orang," terangnya, Minggu (26/4/2020).
Gama menjelaskan, bahwa dari 18 PDP yang ada di Kabupaten Bintan sudah diambil sampel.
Sebanyak 3 PDP menjalani proses lab. Sementara 13 orang PDP diketahui negatif virus Corona, sedangkan dua orang dinyatakan positif Covid-19.
"Satu dari dua orang PDP yang positif virus Corona merupakan ABK kapal yang meninggal dunia beberapa hari lalu," ungkapnya.
Gama menambahkan, jumlah PDP Covid-19 yang meninggal dunia ada tiga orang. Dimana sebanyak 2 orang PDP yang meninggal dunia hasilnya negatif corona.
"Sedangkan 1 orang PDP yang meninggal dunia masih proses lab," ucapnya.
36 Desa di Bintan Bentuk Posko
Sebagai langkah antisipasi dan melindungi warga dari terpapar virus corona yang kini sedang mewabah, sebanyak 36 desa di Bintan, Provinsi Kepri membentuk posko untuk memantau Covid-19.
Sejumlah relawan ikut bertugas memantau perkembangan Covid-19 di wilayah masing-masing yang ada di posko tersebut.
“Relawan ini diketuai langsung oleh Kades, kemudian BPD desa serta perangkat RT dan RW serta mitranya Babinsa dan Babinkamtibmas,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bintan, Rony Kartika, Kamis (23/4/2020).
• Fakta Sebenarnya Dibalik Video Viral Ayah Tutup Pagar dan Usir Anaknya yang Baru Saja Mudik
• Grafik Orang Terdampak Covid-19 Turun, Isdianto Beberkan Upaya Penanganan Pasien Corona di Kepri
Adapun tugas para relawan yang dibentuk ini untuk membantu gugus kabupaten dalam penanganan dan pencegahan virus Covid-19.
"Jadi nanti tugas para relawan dari 36 desa itu bertugas untuk mengecek penduduk yang datang dan pergi. Setiap ada warga yang keluar atau masuk suatu desa akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, tugas relawan ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke kampung-kampung,” terangnya.
Rony menuturkan, pihaknya juga melakukan monitoring wilayah seandainya ada warga yang terindikasi ada gejala Covid-19.
“Misalnya, jika ada indikasi Covid-19 mereka segera berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk pemeriksaan lanjut,” tuturnya.
Pembentukan relawan dan posko ini merupakan arahan Bupati Bintan, Apri Sujadi dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
“Alhamdulillah semua desa melaksanakan arahan dari pak Bupati. Dengan demikian, kami optimis penanganan dan pencegahan Covid-19 di wilayah kita sesuai harapan kita bersama,” ucapnya.
Bupati Bintan Donasikan Gaji untuk Penanganan Virus Corona
Bupati Bintan, Apri Sujadi meminta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bintan segera memotong gajinya untuk kepentingan percepatan penanganan wabah Corona Virus Disease 19 (COVID-19).
"Saya pribadi prihatin atas kondisi saat sekarang. Melihat dampak dari virus Corona di Bintan, baik secara medis maupun secara sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu gaji lebih baik digunakan untuk kepentingan percepatan penanganan wabah Corona Virus Disease 19 (COVID-19)," ujarnya usai Rapat Gugus Covid-19 di Kantor Bapelitbang Bintan, Minggu (5/4/2020) kemarin.
Menurut Apri, apa yang dilakukan saat ini merupakan suatu kewajiban. Ia menilai mendonasikan gaji selama penanganan wabah Corona Virus Disease 19 (COVID-19) adalah bagian dari upaya percepatan penanggulangan penyebaran Covid-19.
"Salah satunya juga untuk membantu warga yang membutuhkan," ujarnya.
Apri menuturkan, dampak pandemi Covid-19 menerpa seluruh strata sosial. Pemilik usaha harus menyiasati lesunya ekonomi, hingga terpaksa merumahkan karyawan.
"Rutinitas pekerja khususnya sektor informal juga terpukul yang membuat mereka kehilangan mata pencaharian," ucapnya.
Apri menambahkan, akibat Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja, akan tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Sehingga perlu mendapat perhatian empati dan atensi dari seluruh pihak untuk bergerak.
"Pengusaha-pengusaha dan masyarakat yang memiliki rezeki, kita imbau juga bisa bergerak untuk mendonasikan dan mengulurkan tangan membantu percepatan penanganan COVID-19 ini," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)