BATAM TERKINI

Bukan yang Pertama, Kuburan di TPU Sei Temiang Terendam Air, Dinas Sebut Dikelola Pihak Ketiga

Catatan TribunBatam.id, kejadian ini bukan yang pertama terjadi. Jumat (24/4/2020) lalu, sejumlah makam diketahui terendam air setelah hujan lebat.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Kuburan di TPU Sei Temiang, Kota Batam, Provinsi Kepri terendam air, Rabu (29/4/2020). Dinas Perkimtan Kota Batam menyebut, pengelolaan kawasan pekuburan di TPU Sei Temiang dikelola oleh yayasan. 

Bunga yang ia jual berasal merupakan hasil pesanan. Usia Nenek Diana yang sudah lanjut, tidak sanggup lagi untuk mengambil bunga sendiri.

"Biasa penghasilan lumayan. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan. Sejak beberapa bulan terakhir sejak Corona ini saja sulit betul. Balik modal saja sangat sulit," keluhnya.

Dia mengatakan sebelum adanya Corona, untuk mencari uang Rp 100 ribu cukup mudah. Dia mengatakan jumlah orang yang meninggal yang diantar ke Sei Temiang khususnya pemakaman muslim setiap hari jumlahnya sama saja.

"Setiap hari biasanya selalu ada. Jaranglah satu hari kosong. Kadang bisa sampai dua orang satu hari," tambahnya.

Sebelum virus Corona kalau ada yang meninggal biasanya pelayat atau orang yang mengantar selalu ramai. Hal itu menjadi keuntungan tersendiri baginya.

Tetapi semenjak adanya corona ini, pelayat dan pengantar mayatpun jarang. "Kalau ada yang meninggal paling yang ikut ke pemakaman hanya keluarganya,"kata Diana.

Bahkan sedihnya kata Diana, semenjak adanya virus Corona , kunjungan peziarah sangat jarang. Berbeda pada bulan Ramadan tahun sebelumnya dimana kunjungan peziarah ramai datang ke TPU Sei Temiang.

"Ini biasanya sebelum puasa kuburan pasti ramai, banyak peziarah tapi tahun ini, jumlahnya sedikit jauh dari tahun tahun sebulumnya," tambahnya.

Diana menceritakan ditengah Corona ini kondisi ekonominya sangat sulit. Dia menceritakan dirinya sudah lama berpisah, awalnya dirinya memiliki tiga orang anak.

Dua anaknya meninggal karena kecelakaan sementara satu lagi meninggal karena terjatuh.

Diana yang jauh merantau dari Kalimantan ke Batam tersebut berencana ingin pulang kekampung halamannya, di Kalimantan namun zaman corona saat ini rencana hatus dibatalkan.

"Ya gak bisa terpikirkan lagi, sudah lama. Ya gimanalah saya hanya seorang diri, suami tidak ada anak juga tidak ada," kata Nenek yang tinggal di Tiban Housing tersebut.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved