VIRUS CORONA DI BATAM
Tren Corona di Batam Naik Lagi, Waspada Ledakan Covid-19, 41 Warga Dikarantina di Rusun BP Batam
Tren kasus Corona di Batam kembali naik setelah sempat melandai dua minggu. Kabar terbaru adanya penambahan tiga kasus baru Covid-19 yang terkait
Pasien Kasus 39
Seorang remaja laki-laki berinisial GRD usia 15 Tahun 07 bulan.
Seorang pelajar, beralamat di Bengkong, Batam.
Ditetapkan sebagai Pasien Positif Covid-19 Nomor 39 Batam.
Yang bersangkutan anak kandung ketiga dari kasus Covid19 Nomor 35 merupakan cluster terbaru yang masih dalam proses penyelidikan epidemiologi lebih lanjut oleh Tim Surveilans Dan Epidemiologi Dinas Kesehatan Kota Batam.
Pasien bersama dengan ibu dan dua orang saudaranya yang lain pada 3 Mei 2020 telah dilakukan RDT hasilnya disimpulkan Non Reaktif.
Kemudian diikuti pemeriksaan swab tenggorokan di RS Budi Kemuliaan Batam, 5 Mei 2020 dan diperoleh hasilnya pada hari ini dinyatakan terkonfirmasi Positif.
Sementara hasil swab saudara perempuannya /Anak tertua almarhum dinyatakan terkonfirmasi
negatif.
Saat ini, yang bersangkutan sudah dilakukan perawatan di ruang isolasi Paviliun Tun Sundari RSUD Embung Fatimah Batam guna penanganan lebih lanjut.
Sejauh ini kondisi kesehatannya cukup stabil tanpa ada gangguan kesehatan yang berarti.
Saat ini, Tim Gugus Covid-19 juga terus bergerak melakukan proses contact tracing dan penyelidikan epidemiologi (PE) lebih lanjut terhadap semua orang yang ditengarai berkontak terutama pada saat kegiatan takziah di rumah duka.
Bagi yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan dalam waktu dekat agar segera melapor dan memeriksakan dirinya ke Puskesmas setempat sesuai domisili tempat tinggal masing-masing.
Hal ini penting dilakukan agar tim penanggulan covid-19 Kota Batam dapat melakukan tindakan pencegahan penularan dan penanganan korban sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
"Selanjutnya perlu kami ingatkan dan himbau kembali kepada seluruh Warga Kota Batam guna keselamatan bersama agar tetap mengikuti anjuran Pemerintah, menjaga jarak, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap di rumah saja dan jika terpaksa harus keluar rumah gunakan masker serta selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup," kata Rudi.
20 Warga Taman Raya
Rapid test tersebut dilakukan karena salah seorang pasien dikonfirmasi positif di kawasan tersebut, dimana pasien tersebut bernomor 34.
Sedangkan sebanyak 20 orang yang berkontak langsung dengan pasien 34 menjalani swab dan masih menunggu hasil.
Ke semua warga yang menjalani rapid test dinyatakan non reaktif oleh otoritas kesehatan yang melakukan pengecekan.
Pada Rabu (6/5/2020), 20 warga yang dilakukan swab dijemput untuk melakukan proses karantina di rusun milik BP Batam di Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam.
Dari pantauan Tribun Batam di lokasi penjemputan, petugas atau sopir bus dan pendamping mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses penjemputan.
Petugas kepolisian dari Babinkamtibmas Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota serta Babinsa serta lurah beserta camat melakukan penjemputan 20 orang yang berkontak langsung dengan pasien 34.
Para masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tersebut terlihat satu persatu memasuki bus dan saling menyemangati untuk menjalankan proses karantina.
Camat Batam Kota, Aditya Guntur mengatakan sembari menunggu hasil swab dari BTTKL-PP Batam, ke 19 orang closed contact dengan pasien 34 akan menjalani karantina di rusun BP Batam.
"Sebenarnya ada 20 orang tapi satu orang merupakan tenaga kesehatan yang menangani pasien 34, dan kita yakini ia bisa melakukan karantina mandiri di rumahnya," ujarnya.
Belajar dari Kasus
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi turut menyesalkan masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Hal ini terlihat masih banyak masyarakat yang melangsungkan tarawih berjemaah.
Berkaca dari pasien positif Covid-19 nomor 35 di Kota Batam. Sebelum meninggal dunia, pasien sempat melangsungkan salat tarawih berjemaah di salah satu masjid di Kota Batam.
"Poin penting, pertama, salat tarawih masih dilaksanakan berjemaah. Kelihatan sekali tidak peduli imbauan (ulama dan umara). Kedua saat terinfeksi (sebelum masuk ke RS 1) masih ikut salat tarawih, dan bagi sembako," kata Didi.
Dengan adanya kejadian ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam sedang melakukan peninjauan kepada seluruh jemaah masjid yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 nomor 35.
Masyarakat masih menggangap remeh ancaman Covid-19.
"Sampai saat ini kita belum tahu sumber penularan. Bisa saja jadi puncak kalau ditemukan nanti jemaah yang positif," tuturnya.
Didi berharap masyarakat bisa membantu tugas seluruh tim medis di Kota Batam. Salah satunya dengan cara mematuhi imbauan yang sudah ditetapkan pemerintah.(tribun/dipa/alam/roma)