VIRUS CORONA DI INGGRIS

Inggris Lanjutkan Lockdown Sampai 1 Juni, Direncanakan Anak-anak Bisa Sekolah Lagi

Inggris akan melanjutkan lockdown akibat Covid-19 hingga 1 Juni 2020. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

INSTAGRAM/10downingstreet
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencuci tangan sebagai kampanye mencegah penyebaran virus corona di Inggris 

Tetapi Amerika Serikat, tempat pandemi itu telah merenggut 68.700 orang, memperingatkan lonjakan lebih lanjut dalam kematian dan Rusia menjadi hotspot baru infeksi di Eropa.

Kematian di Inggris sudah lebih dari 32.000 orang, menurut angka terbaru dari Kantor Statistik Nasional, angka tertinggi di Eropa.

"Tidak ada negara yang melaporkan data pendaftaran kematian secepat, sesering, atau seluas dan sedalam Inggris," kata Nick Stripe, Kepala Analisis Kesehatan di ONS di Twitter.

Di tempat lain di Eropa, Italia, Spanyol, dan Prancis yang dilanda kekerasan telah melaporkan kenaikan, tetapi memberi harapan kehidupan hidup akan normal kembali.

Banyak pemerintah di barat mulai mengurangi langkah-langkah tinggal di rumah dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya yang hancur.

Tetapi, para ahli memperingatkan resesi global saat ini tidak terlihat dalam beberapa dekade sebeumnya.

Pasar keuangan melihat cahaya di ujung terowongan, karena bisnis di Eropa dan Amerika Serikat secara tentatif dibuka kembali, dan harga saham dan minyak mulai menguat pada Selasa (5/5/2020).

Sempat Dikritik Soal APD Tenaga Medis, Inggris Catat Kematian Covid-19 Tertinggi Kedua di Eropa

Wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda Inggris, turut menelan korban jiwa.

Bahkan Inggris mencatat jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di Eropa.

Berselisih sekitar 1.000 korban jiwa dengan Italia yang sudah capai angka 27 ribu kematian akibat Covid-19.

Lalu bagaimana tindakan Pemerintah Inggris dalam menangani Covid-19?

Aljazeera mengabarkan, sekitar 26.097 orang di Inggris telah meninggal per 28 April pukul 16.00 setempat akibat Covid-19.

Public Health England (PHE) mengatakan pada hari Rabu, 29 April untuk pertama kalinya Inggris menorehkan jumlah angka harian tinggi mencakup kematian di luar penanganan rumah sakit.

Angka itu termasuk 3.811 kematian tambahan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved