BATAM TERKINI

Kisah Tim Medis RSBP Batam Rawat Pasien Corona, Ada yang Seharian Pakai Alat Pelindung Diri

Tim medis RSBP Batam menyampaikan pengalaman menarik saat merawat pasien Covid-19 di Batam

TRIBUNBATAM/BERES
Tim Medis RSBP Batam menyampaikan pengalaman merawat pasien Covid-19, Jumat (15/5/2020) 

Beberapa tim medis lainnya juga mengungkapkan hal yang sama.

"Perjuangan kita semua, barangkali hampir sama. Yakni memerangi wabah hingga merawat pasien covid-19 dapat sembuh, wabah pendemi ini tugas kita bersama," ujar satu-satunya dokter spesialis paru di RSBP, dr. Tafsil.

Masih menyambung cerita Norma, Tafsil menyampaikan perjuangannya sebagai seorang dokter spesialis paru yang menangani pasien covid-19.

"Ini tantangan dan kerja keras kita bersama, sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di RSBP tentu saya memiliki tugas dan tanggungjawab besar," ucapnya.

Menurut Tafsil kesembuhan pasien pasien menjadi prioritas dirinya untuk bekerja.

"Apalagi setiap pasien covid-19 tidak terlepas dari pemeriksaan kondisi paru-parunya," kata Tafsil.

Sederet cerita pengalaman terus berlanjut, tak hanya Norma dan Tafsil, bahkan Eny seorang petugas Analis Laboratorium yang yang langsung bersentuhan dengan pasien covid-19 juga lebih mainstream.

Amd. kes Eny Sri Nurwanti (48), menyebutkan tidak satupun pasien yang menjalani perawatan isolasi covid-19 di RSBP dapat pulang dan dinyatakan negatif sembuh jika tanpa kinerjanya.

Eny setiap harinya menghabiskan waktu di gedung B RSBP Tanjung Pinggir, lantai 2 ruang analis laboratorium.

Semasa pendemi covid-19, Eny mengaku harus kerja ekstra bersama rekannya Rizky Yusdistira.

"Iya lumayan kerja keras dan ekstra lah, semua pasien yang menjalani perawatan isolasi kan harus dilakukan swap pengambilan sample, sehingga kita tau hasil swapnya," ujar Eny.

Dan untuk metode pengambilan swap, kata Eny bukan lah hal yang mudah. Ada beberapa tahapan, dan itu cukup sakit, maka pasien harus dapat menahan rasa sakit itu.

Beberapa tahapan swap pasien, Eny menerangkan pertama swap hidung, dalam pengambilan swap kota harus masukan alat ke dalam hidup sepanjang 8 cm, kemudian ada swap paru jadi kita ambil dahaknya dan swap darah reagen.

Namun dalam pengambilan swap, Eny mengaku kerap parno. Namun ia harus tetap selalu waspada. "Iyaa tentu ada rasa takutlah, soalnya mereka yang kita ambil swapnya pasien confirmasi covid-19, sebagian pasien PDP dan ada juga ODP serta memiliki riwayat penyakit," katanya.

"Jadi petugas analis laboratorium itu harus mampuh melawan rasa takut, rasa jijik dan siap bekerja ekstra," ungkap Eny.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved