BATAM TERKINI

Kisah Tim Medis RSBP Batam Rawat Pasien Corona, Ada yang Seharian Pakai Alat Pelindung Diri

Tim medis RSBP Batam menyampaikan pengalaman menarik saat merawat pasien Covid-19 di Batam

TRIBUNBATAM/BERES
Tim Medis RSBP Batam menyampaikan pengalaman merawat pasien Covid-19, Jumat (15/5/2020) 

Diusianya yang tak lagi muda, namun Eny mampu menyelesaikan swap terhadap puluhan pasien setiap harinya.

"Waktu itu pernah dalam sehari saya lakukan swap untuk 29 orang pasien, jadi nonstop hampir seharian menggunakan APD dengan mereka pasien covid-19," ungkapnya.

Swap tidak hanya untuk orang dewasa, bahkan dikatakan Eny ia pernah melakukan swap terhadap anak kecil dan itu membuatnya cukup menahan rasa pilu.

Sejak tahun 1995, Eny, wanita kelahiran Kediri, Jawa Timur itu sudah mengabdikan dirinya jadi tim analis laboratorium di Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP) yang dulunya lebih dikenal dengan RSOB itu.

25 tahun lamanya bekerja di rumah sakit membuat Eny sudah terbiasa dengan pekerjaan yang beresiko.

Dari 3 cerita pengalaman tim medis itu, tak kalah menarik cerita Siti Amina, petugas kamar jenazah RSBP yang pernah mengubur mayat covid-19 pada malam hari.

Pengalaman Siti Amina, wanita paru baya yang kerap disapa Ninuk itu bahkan bahkan memiliki cerita yang lebih tragis bak sinetron Sumanto.

"Iya heroik sekali lah, perdana mewrapping pasien covid-19 hingga menguburnya dengan menggunakan seragam APD bak robot hingga ke pemakaman," ujar Ninuk.

Dengan wajah terbayang, Ninuk pun mengungkapkan kisah haru perjuangan yang pernah dilaluinya saat memakamkan jenazah pasien confirmasi dan jenazah pasien PDP.

Kemarin itu, kata dia kita hanya bertiga mengubur jenazah. Pernah sekira pukul 21:00 WIB dan pernah pukul 02:00 WIB dini hari.

Waktu itu sempat kita pernah terkendala APD, dan terpaksan harus menggunakan jas mantel hujan.

Bahkan, lanjut Ninuk saat penguburan malam itu diguyur hujan deras. Namun tanggungjawab memakamkan harus segera kita lakukan. "Ahk,, tak terbayanglah. Namun itu harus saya lalui," kata Ninuk dengan nada sedih.

Diusia Ninuk yang tak lagi muda, namun ia harus menjalani profesi ini.

"Usia saat ini 54 tahun, bulan depan sudah 55 tahun. Tapi masih strong dan semangat kok," tandas Ninuk dengan nada gigih semangat.

Dirangkum dalam bincang santai, tim medis mengungkapkan kisah perjuangan yang dilalui untuk mendorong semangat satu sama lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved