BATAM TERKINI
Tahun 2022 Mulai Gunakan Air Recycle, BP Batam Antisipasi Ketersediaan Sumber Air Baku
Sejak tahun 1995, sistem pengelolaan air bersih di Kota Batam dijalankan atas kerjasama Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan PT Adhya Tirta Batam (ATB).
Rencananya, pada tahun 2022, sumber air dari desalination plant ini dapat dimanfaatkan oleh kawasan industri, serta dikonsepkan untuk ranah domestik pada tahun 2025.
Kini penyaluran air dari waduk Tembesi ke waduk Mukakuning menjadi salah satu wacana mengatasi potensi krisis air di beberapa waduk di Kota Batam.
Binsar Tambunan menyatakan telah menjalankan proses interkoneksi waduk ini hingga tahap pengadaan material.
Sebelumnya, BP Batam telah membuka lelang tender proyek pengadaan saluran interkoneksi dari waduk Tembesi ke Mukakuning, dengan jumlah peserta mencapai puluhan tender.
Saat ini, telah dipilih satu tender yang memenangkan lelang proyek tersebut, dan proses telah sampai pada pengadaan material, yakni pipa penyalur, serta dua bangunan sipil, intake di Tembesi dan penerima di Mukakuning.
"Proses lelangnya sendiri sudah (selesai), itu cukup banyak pesertanya, yaitu kira-kira puluhan orang," ujar Binsar.
Semula, waduk penerima, yaitu dam Mukakuning dipilih, dengan pertimbangan lokasi yang paling dekat dengan dam Tembesi, yaitu sekitar 3,9 km.
Selain itu, daerah tangkapan air di dam Mukakuning juga terhubung dengan dam Duriangkang, sehingga apabila air di Mukakuning penuh, dapat tersalurkan langsung ke dam Duriangkang dengan kapasitas terbesar di Kota Batam tersebut.
Proyek ini rencananya akan selesai dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Waktu satu bulan disediakan untuk pendataan material perpipaan, kemudian sebulan berikutnya mulai proses pemasangan.
"Interkoneksi ini diharapkan dapat membantu mengatasi turunnya muka air di hampir semua waduk di Kota Batam," tambah Binsar. (hsu)