VIRUS CORONA DI INGGRIS

Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris Setuju Penggunaan Remdesivir Untuk Tangani Covid-19

Salah satu yang makin diminati untuk mengobati pasien virus Corona adalah menggunakan Remdesivir. Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris sudah menyetujui

Istimewa
Ilustrasi Vaksin. 

Uji coba Gilead melibatkan 397 pasien Covid-19 parah yang dirawat di rumah sakit, di mana sebagian besar tidak menggunakan ventilator.

Produsen tersebut mengatakan studi, yang tidak mencakup perbandingan plasebo, menunjukkan 14 hari setelah pengobatan dengan obat intravena, 64 persen pasien yang diobati selama 5 hari dan 54 persen yang diobati selama 10 menunjukkan beberapa pemulihan klinis.

Setelah 14 hari, 8 persen pasien dari kelompok 5 hari dan 11 persen dari kelompok 10 hari meninggal.

Gilead menyebutkan hasil tersebut jangan diinterpretasikan sebagai indikasi durasi yang lebih singkat bekerja lebih efektif sebab bukti hasil yang lebih baik terjadi sejak dini, mengarahkan para peneliti untuk menghubungkan perbedaan keseimbangan dalam status pasien saat pendaftaran.

Kejadian buruk selama pengobatan meliputi mual dan memburuknya gagal pernapasan.

Perusahaan menyebutkan 2,5 persen dari pasien di kelompok 5 hari dan 3,6 persen dari kelompok 10 hari menghentikan pengobatan akibat peningkatan enzim hati.

Revisi Data Covid-19, Jumlah Kematian di Inggris Naik Hampir 10.000 Kasus

Jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 di Inggris, termasuk ke dalam jajaran yang tertinggi di dunia.

Pada Selasa (26/5/2020) kemarin, Inggris Raya melakukan perubahan data Covid-19.

Dengan turut mencantumkan kematian "yang terkait" virus Corona di Inggris.

Dengan revisi ini, jumlah korban meninggal meningkat jadi 46.000, naik drastis dari angka sebelumnya yakni 36.914.

Sebelumnya, korban meninggal yang dirilis di Inggris Raya hanya mencakup kematian yang telah dikonfirmasi positif virus Corona.

Lalu Kantor Statistik Nasional (ONS) melakukan studi terpisah, dengan menghitung semua kematian baik dengan dugaan Covid-19 atau yang sudah tercantum positif Covid-19 di sertifikat kematian.

Kantor berita AFP mengabarkan, angka sekitar 46.000 itu adalah gabungan di Inggris, Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia.

Ini berarti jumlah kematian yang terkait dengan virus Corona di Inggris Raya semakin banyak, walaupun tren mingguan menunjukkan perlambatan dalam penyebaran virus.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved