VIRUS CORONA DI INGGRIS
Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris Setuju Penggunaan Remdesivir Untuk Tangani Covid-19
Salah satu yang makin diminati untuk mengobati pasien virus Corona adalah menggunakan Remdesivir. Bersama Jepang dan Taiwan, Inggris sudah menyetujui
Negara-negara lainnya juga terus memperbarui jumlah kematian warga mereka dari penyakit baru ini.
Spanyol pada Senin (25/5/2020) merevisi jumlah korbannya menjadi 26.834, dengan penurunan 2.000 kematian.
Perubahan ini terjadi karena petugas di Negeri "Matador" beralih ke sistem pengumpulan data baru, yang menemukan bahwa beberapa kematian dihitung dua kali.
Akan tetapi sebagian besar negara yakin bahwa jumlah resmi yang mereka rilis adalah angka yang sebenarnya.
Italia pada awal Mei menemukan ada hampir 11.700 kematian yang tidak terhitung di rumah sakit, panti jompo, dan masyarakat antara tanggal 20 Februari hingga 31 Maret.
Jika jumlah kematian ini ditambahkan ke angka kematian resmi, jumlah korban meninggal Covid-19 di Italia akan sama dengan yang dilaporkan ONS Inggris pada Selasa.
Inggris Raya adalah salah satu negara Eropa yang belum lama menerapkan lockdown virus Corona.
Sebagian besar toko ditutup dan beberapa restoran serta kafe yang terbuka hanya menyediakan layanan pesan antar.
Akan tetapi Perdana Menteri Boris Johnson berniat membuka kembali sekolah untuk anak-anak mulai 1 Juni, setelah melonggarkan aturan tetap di rumah pada Mei.
Bisnis-bisnis non-esensial dipersilakan buka lagi pada 15 Juni, jika penyebaran virus tetap bisa ditahan, kata Johnson.
Dampak Inggris Longgarkan Lockdown, Wisatawan Penuhi Tempat Wisata, Dapat Peringatan Keras
Inggris sebelumnya telah mengumumkan akan melonggarkan lockdown akibat virus Corona atau Covid-19.
Ternyata momen ini menjad pemicu keramaian wisatawan di sejumlah tempat wisata di Inggris.
Bahkan sederet tempat wisata tersebut diketahui mengeluarkan peringatan keras.
Bosan dan jenuh di rumah saja, mungkin juga dialami penduduk Inggris.