BATAM TERKINI

Pengendara Bermotor Kurangi Kecepatan, Ada Genangan Air di Terowongan Pelita Setelah Hujan di Batam

Bak kontrol di terowongan tersebut dipadati dengan pasir sehingga air tergenang. Pengendara bermotor mengurangi kecepatan ketika melewati jalan itu.

TribunBatam.id/Himi Heptana
Genangan air di Terowongan Pelita, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (7/6/2020). Genangan air diduga disebabkan bank kontrol yang dipenuhi pasir. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hujan deras yang melanda Kota Batam, Provinsi Kepri mengakibatkan genangan air.

Khususnya di Terowongan Pelita, tepatnya yang mengarah ke Nagoya, Kota Batam.

Hujan yang berlangsung kurang lebih 30 menit mengakibatkan genangan air hingga ke dalam terowongan.

Pantauan TribunBatam.id, Minggu (7/6/2020), bak kontrol di terowongan tersebut dipadati dengan pasir. Bak kontrol parit pun terlihat berisi pasir.

Akibatnya air yang menggenang para pengendara mobil dan motor mengurangi kecepatan ketika melewati genangan air di terowongan tersebut.

Rp 6,4 Miliar untuk Perbaikan Terowongan Pelita

Terowongan Pelita ditutup sebagian sejak Kamis (5/9) lalu.

Penutupan ini menyusul adanya perbaikan di setiap bagian dinding underpass.

"Ini rekondisi terowongan saja, karena ada keretakan di sana-sini," kata Ramdan, penanggungjawab pekerjaan di terowongan, Kamis (19/9/2019) sore.

Menurutnya, penutupan di salah satu titik jalan terowongan direncanakan masih akan diadakan hingga kurun waktu 90 hari ke depan.

"Sekarang masih di salah satu rekondisinya. Nanti setelah itu di sisi lainnya, karena setiap sisi butuh waktu 1,5 bulang masing-masing," terangnya.

Rekondisi sendiri menurutnya dianggarkan langsung oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan menggunakan dana yang diambil dari dana bantuan APBN sebanyak Rp 6,4 miliar.

Tetap Berlakukan Protokol Kesehatan, KKP Kelas I Batam Nilai Edaran Dishub Batam Perlu Dikaji Ulang

Pekerja 3 Jam Perbaiki Pipa Air yang Rusak Diduga Dihantam Minibus Hingga Masuk Parit di Batam

Namun, pengerjaan sendiri dilelang dan berhasil dimenangkan oleh kontraktor asal Bandung, PT Hajar Aswad Kontruksindo (HAK).

Ramdan menyebut, perbaikan dilakukan dengan metode injeksi beton.

"Prosesnya yaitu dinding ditambal menggunakan cairan perekat yang dimasukkan ke dalam rongga yang retak," ungkapnya.

Setiap penambalan bertujuan untuk menjaga daya tahan underpass agar tetap dalam kondisi stabil dan dapat bertahan sesuai dengan usia pakai.

"Ini juga akan menambah kekuatan underpass dan juga bertujuan untuk menjaga pelapukan umur. Selain itu underpass yang telah diperbaiki juga tidak terlalu berpengaruh dengan muatan kendaraan, paling yang bagian atas itu bebannya (kendaraan)," sambungnya.

Selanjutnya dia jelaskan juga jika perbaikan infrastruktur ini akan diakhiri dengan pengecatan ulang sesuai warna awal, warna abu-abu.

Terpisah, salah seorang pekerja ahli asal Bandung yang dijumpai dilokasi mengatakan, pekerjaan ini sebenarnya tidak terlalu rumit.

Hanya saja menurutnya, pekerja Batam yang masih awam dengan metode penambalan ini.

"Penambalan ini kalau di daerah Jawa sudah biasa. Pekerja bangunan biasa pun juga bisa. Tidak terlalu rumitlah," ujarnya mengatakan kalau tidak ada lisensi khusus untuk pekerjaan ini.(TribunBatam.id/Himi Heptana/Ichwannurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved