Haji 2021 Hanya Setengah Kuota Seandainya Vaksin Corona Belum Ditemukan, Prioritaskan Jemaah Lansia
Seandainya vaksin virus Corona belum ada, maka Pemerintah kemungkinan akan memberangkatkan 50 persen kuota jemaah pada tahun 2021
"Dengan Kerajaan Arab Saudi intens sekali, setiap hari ada. Kemudian juga kami kadang-kadang tidak percaya kepada informasi beredar dan membuat konten video call (mengenai) bagaimana situasi di sana," jelas Fachrul.
Petugas Kemenag juga telah mengecek sejumlah titik lokasi pelaksanaan rukun Islam
kelima itu.
Pemantauan dilakukan untuk memastikan persiapan haji dari Kerajaan Arab Saudi. "Kami berangkatkan tim, masih di sana belum kembali. Memang ada tanda-tanda, tapi tidak signifikan. Untuk tanggal 31 Mei ada pembukaan Masjid Nabawi, tapi
Masjidil Haram belum. Belum ada tanda-tanda lain," ujar Fachrul.
Mengamankan Uang Jemaah
Setelah membatalkan pemberangkatan haji 2020, fokus Kemenag saat ini adalah mengamankan uang jemaah.
"Karena yang paling utama adalah mengamankan uang jemaah," kata Fachrul.
Fachrul mengatakan, Kemenag segera membahas hal tersebut dengan Komisi VIII DPR. Uang jemaah akan dikelola melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Jadi kalau dia (calon jemaah) merasa butuh dia bisa ambil di BPKH. Ini saran Komisi VIII juga kami sependapat sekali," ujar Fachrul.
Kemenag juga telah berkomunikasi dengan biro jasa travel haji. Menurut Fachrul, pemangku kepentingan tersebut telah memaklumi peniadaan haji 2020 akibat pandemi virus corona.
"Pada dasarnya mereka bisa menerima, sudah sependapat. Saya sudah cek kepada Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, tidak ada masalah dan sudah dilakukan pertemuan beberapa kali. Memang mereka sudah menilai 'risiko kami'," ujar Fachrul.(tribun network/ras/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika Vaksin Corona Belum Ditemukan, Haji 2021 Hanya Setengah Kuota, Jemaah Lansia Jadi Prioritas