Gadis Terapis Pijat Plus-plus Tewas Dibunuh Pakai Pisau Lipat, Tubuh Dibakar Pakai Kompor Portable

Tersangka memasukkan jasad gadis ke kardus dan berencana membakarnya dengan kompor portable

Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin
Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja 

Reni menambahkan, terapis itu diduga dipanggil oleh anak dari si pemilik rumah itu berinisial Y (20).

Pasalnya, para warga kerap mendapati si Y sering mengajak teman-teman cowok dan ceweknya di dalam rumah.

Hal itu juga dibenarkan oleh Nafsiah, tetangga yang tinggal di sekitar rumah.

Bahwa Y kerap memanfaatkan kondisi rumah yang lengang karena ditinggal ibunya bekerja di sebuah toko obat di Surabaya.

"Sering kok ajak teman temannya, kadang cewek kadang cowok, sering kok," ujar Nafsiah.

Ia tak jarang melihat si Y mengajak teman-teman wanita atau cowok menginap di rumahnya.

Apalagi kondisi rumah itu kerap sepi, karena si W pemilik rumah kerap pergi bekerja.

"Tiap hari (WD). Kadang siang gini pulang, kadang jam 2 pulang, kadang jam 10 malam," pungkasnya.

Sekira pukul 14.30 WIB, jenazah korban dapat dievakuasi oleh petugas menggunakan ambulan ke kamar mayat RSU Dr Soetomo, Surabaya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pembunuhan Terapis Plus-plus di Surabaya Hingga Tertangkapnya Yusron di Ngoro, Mojokerto

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved