BATAM TERKINI
Komisi III DPRD Batam Bakal Sidak ke Lokasi Longsor Tanjunguma, Undang Perusahaan dan Pihak Terkait
Setelah sidak ke lokasi longsor di Tanjunguma, Komisi III DPRD Batam rencananya segera menjadwalkan untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Saking derasnya aliran air, pagar biru pembatas lahan ambrol, dan menyebabkan satu tiang listrik ikut tumbang.
• Pelajar 15 Tahun Positif Covid-19, Jumlah Pasien Positif Corona di Batam Tembus 209 Kasus
• Berkas Penipuan dan Penggelapan Mobil Iptu Hiswanto Ady Cs Dilimpahkan ke Kejati Kepri
Akibat saluran drainase yang jebol, alhasil air bah pun menggenangi pemukiman Bukit Timur, Tanjunguma.
"Bukan cuma banjir aja ini, tapi bercampur lumpur, semua mengotori rumah," ungkap Hendrik.
Sekitar 20 rumah terendam banjir kala itu, sebagian besar sudah dikeringkan sendiri oleh warga, dan sebagian lainnya masih tergenang.
Menurut kesaksian beberapa warga, air yang membanjir mencapai batas paha, dan membuat beberapa perabotan warga rusak.
"Biasanya kalau hujan, air memang mengalir ke sini, dan sering banjir. Tapi kemarin itu yang terparah," ujar Hendrik, dengan diiyakan oleh sebagian warga.
Para pemuda Tanjung Uma pun dikerahkan untuk bahu membahu membuka jalanan yang dipenuhi lumpur dan genangan air bah tersebut. Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Kepri pun turun ke lokasi, beserta petugas PLN yang berkepentingan memperbaiki tiang listrik yang tumbang.
Selama sekitar dua jam lebih memperbaiki kerusakan jalan di tengah hujan mengguyur, akhirnya jalanan dapat dipakai kembali sejak Sabtu (20/6) sekira pukul 16:00 WIB.
Warga Semalaman Tak Tidur
Banjir telah surut di sekitar jalan masuk pemukiman Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam. Namun, dampak dan kerugian masih dirasakan oleh warga Bukit Timur kelurahan tersebut.
Berlokasi tepat di samping jalan dan saluran drainase, dengan ketinggian cukup rendah, kampung ini jadi sasaran utama banjir tiap kali hujan deras melanda.
Sebagian besar warga mengeluhkan perabotan rumahnya rusak akibat tergenang air, pada Sabtu (20/6) lalu.
Air setinggi paha tersebut menggenangi perabotan rumah tangga seperti lemari, kulkas, dan tempat tidur di sekitar 20 rumah.
Perpetua, salah seorang warga yang menjadi korban banjir, mengaku kesulitan kala banjir menggenangi rumah miliknya.
Ia sempat berusaha mengeluarkan air dari dalam rumah dengan menggunakan gayung, namun saking melimpahnya, wanita itu pun kelelahan.