Laporkan Klaster Baru Covid-19, Para Pengantar Makanan di Beijing Jalani Swab Test
Para personel pengatar pengiriman makanan dan paket di Beijing diminta untuk mengikuti uji asam nukleat. Sebagai upaya mengendalikan wabah Covid-19.
Oleh karena itu, saat ini, mereka juga melakukan pengujian pada semua hal yang berhubungan dengan katering, termasuk staf restoran dan makanan impor.
Penduduk di daerah berisiko rendah juga akan diperiksa
Total 2,3 juta tes asam nukleat telah dilakukan di Beijing hingga Sabtu (20/6/2020) pukul 6 pagi waktu setempat.
Penduduk dari 40 lingkungan yang berada di bawah kebijakan penguncian (lockdown) di ibu kota diwajibkan untuk mengisolasi diri di rumah untuk menghindari kemungkinan penularan virus Corona lebih lanjut.
Sementara itu, bagi mereka yang tidak mematuhi aturan yang dilakukan akan dikarantina secara terpusat selama 14 hari.
Setelah itu, mereka harus melakukan tes asam nukleat dan dapat pergi jika hasilnya negatif.
Tak hanya tempat-tempat berisiko tinggi, semua orang yang tinggal di distrik Dongcheng, bagian timur Beijing, juga akan diperiksa meskipun tergolong daerah berisiko rendah.
Larang Warganya Untuk Berpergian, China Laporkan 32 Kasus Baru Covid-19, 25 di Beijing
Beijing kembali melaporkan penemuan kasus baru virus Corona atau Covid-19.
Pada Jumat (19/6/2020), Beijing melaporkan peningkatan 25 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam.
Angka ini diumumkan langsung oleh Komisi Kesehatan Nasional China.
Dibandingkan dengan hari sebelumnya, hanya 21 kasus dikonfirmasi positif.
Pemerintah Beijing membatasi pergerakan orang di ibu kota dan meningkatkan langkah lain untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut setelah serangkaian terjadi penularan lokal dan klaster baru.
Pemerintah Beijing juga telah menetapkan lebih banyak 'lockdown' di permukiman dan melakukan tes masif kepada warganya untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
Secara nasional, China melaporkan 32 kasus baru konfirmasi virus Corona.