Laporkan Klaster Baru Covid-19, Para Pengantar Makanan di Beijing Jalani Swab Test

Para personel pengatar pengiriman makanan dan paket di Beijing diminta untuk mengikuti uji asam nukleat. Sebagai upaya mengendalikan wabah Covid-19.

globaltimes.cn/Li Hao
Pengantar barang di Pasar Xinfadi tertahan di luar pasar setelah pemerintah Kota Beijing menutup pasar tersebut karena temuan kasus baru covid-19, Sabtu (13/6/2020). Tanggapi klaster baru Covid-19, para pengantar paket di Beijing jalani Tes Swab. 

TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Kasus-kasus virus Corona atau Covid-19 baru yang ditemukan di Beijing membuat sejumlah kebijakan diambil oleh pihak berwenang.

Terbaru, para personel pengatar pengiriman makanan dan paket diminta untuk mengikuti uji asam nukleat.

Tentunya sebagai upaya untuk mengendalikan wabah Covid-19 yang kembali menyebar di China terutama Beijing.

Mengutip Channel News Asia, 20 Juni 2020, pihak berwenang pun telah melakukan perluasan pengujian sejak klaster baru dari infeksi Covid-19 diidentifikasi minggu lalu.

Wabah tersebut saat ini telah melewati angka puncak sebelumnya pada awal Februari 2020.

Adapun tes asam nukleat mencakup pengambilan sampel swab dari para personil pengiriman makanan dan diuji apakah ada genome virus Corona di dalamnya.

Lembah Galwan Diklaim Sepihak China, Sudah Jadi Sengketa dengan India Sejak 45 Tahun Lalu

Cakupan pengujian

Awalnya, pengujian Covid-19 ini difokuskan pada wilayah pemukiman di dekat pasar Xinfandi, tempat di mana klaster baru virus Corona ini diidentifikasi di Beijing.

Selain itu, juga bagi orang-orang yang bekerja dan berbelanja di sana.

Akan tetapi, saat ini, pihak berwenang menargetkan puluhan ribu petugas pengiriman yang secara teratur melintasi kota.

Adanya pengujian ini juga dikonfirmasi oleh para petugas pengiriman dan perusahaan pengiriman makanan.

Pada Jumat (19/6/2020), firma pengiriman makanan Meituan Dianping mengonfirmasi bahwa seluruh petugas pengantarannya di Beijing akan diperiksa.

Kemudian, bagi mereka yang telah bertugas di wilayah-wilayah berisiko tinggi akan diliburkan untuk sementara waktu, menjalani tes asam nukleat, dan dikarantina di rumah selama 14 hari.

Selain itu, para pelanggan juga dapat melihat detail disinfeksi dari paket-paket yang diantarkan serta suhu tubuh dari petugas pengantar secara online.

Pihak berwenang sendiri telah menyoroti risiko kontaminasi melalui paket di Beijing.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved