Kasus Covid-19 Melonjak, 100 Gerai Apple Store di Amerika Serikat Batal Dibuka Kembali

Apple mengurungkan niat untuk kembali membuka 100 gerai Apple Store di Amerika Serikat. Akibat kasus Covid-19 yang terus melonjak di Amerika Serikat.

apple
Ilustrasi Apple Store di Amerika Serikat. Kasus Covid-19 di Amerika Serikat melonjak, Apple batal untuk membuka kembali 100 gerainya. 

Meski demikian, Wall Street telah memulih setelah sempat berada pada titik terendah pada bulan Maret. Adapun nilai ekuitas tercatat merosot 7,8 triliun pada kuartal I-2020, dengan nilai real estate meningkat 400 miliar dollar AS.

The Fed menjelaskan, lonjakan nilai utang dan penurunan nilai kekayaan rumah tangga terjadi seiring dengan berakhirnya masa ekspansi perekonomian terpanjang sejarah Amerika Serikat.

Sebelumnya, awal pekan ini Biro Riset Ekonomi Nasional setempat menyatakan Amerika Serikat mengalami resesi pada Februari tahun ini, setelah selama 11 tahun mengalami ekspansi.

Dihantam Covid-19, Amerika Serikat Umumkan Alami Resesi Ekonomi Pada Februari 2020 Lalu

Bukan rahasia lagi, sejumlah negara mengalami penurunan sektor perekonomian akibat wabah virus Corona atau Covid-19.

Termasuk Amerika Serikat (AS) yang mengalami lesunya perekonomian usai dihantam wabah ini.

Ya, Amerika Serikat bahkan mengumumkan telah masuk ke jurang resesi ekonomi.

Dilansir dari BBC, Selasa (9/6/2020), Biro Riset Ekonomi Nasional AS (NBER) mengumumkan hal tersebut. Pertimbangannya adalah skala dan tingkat keparahan kontraksi ekonomi AS saat ini.

NBER menyatakan, kegiatan ekonomi dan angka pengangguran dengan jelas mencapai puncak pada Februari 2020, sebelum anjlok.

Pernyataan NBER mengenai resesi secara resmi mengakhiri periode ekspansi ekonomi selaama lebih dari satu dekade, terlama dalam sejarah AS.

Resesi telah diprediksi setelah pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi atau minus 5 persen pada kuartal I 2020.

Perusahaan-perusahaan juga dilaporkan memangkas setidaknya 22 juta pegawai pada Maret dan April 2020.

Ini sejalan dengan adanya pembatasan kegiatan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona memaksa banyak perusahaan menutup aktivitasnya.

Sejumlah ekonom berharap pemangkasan jumlah pegawai telah berhenti saat ini dan diikuti oleh rebound alias penguatan kembali.

Pada Mei 2020, perusahaan-perusahaan AS menambah 2,5 juta pegawai, sejalan dengan sejumlah negara bagian telah membuka kembali perekonomian.

NBER menyatakan, pihaknya memandang skala penurunan ekonomi yang dimulai pada Februari 2020 lebih signifikan daripada durasinya.

"Besarnya penurunan jumlah tenaga kerja dan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan jangkauan luasnya di seluruh ekonomi, menjamin penetapan periode ini sebagai resesi, bahkan jika ternyata lebih singkat dari kontraksi sebelumnya," kata NBER.

NBER sendiri mendefinisikan resesi sebagai kondisi kontraksi ekonomi yang berlangsung selama beberapa bulan.

NBER telah mengumumkan 12 resesi yang dialami AS sejak tahun 1948. Adapun periode resesi terpanjang pasca Depresi Besar adalah periode Desember 2007 sampai Juni 2009 atau 18 bulan.

Banyak ekonom telah memperingatkan, pukulan ekonomi kemungkinan besar akan terus terjadi, bahkan jika kondisi terburuk telah berlalu.

Bank Dunia pada Senin (8/6/2020) memperkirakan ekonomi global akan terkontraksi alias minus 5,2 persen tahun ini, atau mengalami resesi terdalam sejak Perang Dunia II.

Bank Dunia pun memperkirakan ekonomi AS minus 6,1 persen, sementara perekonomian kawasan Eropa menyusut 9,1 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 4,2 persen pada tahun 2021 mendatang.

Namun demikian, Bank Dunia memperingatkan bahwa perkiraaan tersebut bersifat tidak pasti dan besar kemungkinan terjadi risiko penurunan.

Ini terjadi bila ada kemungkinan pandemi yang terjadi berlarut-larut, gejolak di pasar keuangan, serta kemunduran pada perdagangan dan rantai pasok global.

(*)

Harga Tes Covid-19 di Indonesia Dinilai Mahal, Bagaimana Tarifnya di Amerika Serikat?

Kalangan Dewasa Muda Dominasi Kasus Covid-19 di Negara Bagian Amerika Serikat, Ini Alasannya

Akibat Perang Dagang, Peringkat Daya Saing Amerika Serikat dan China Merosot, Singapura Naik

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Covid-19 di AS Melonjak, Apple Batal Membuka Kembali 100 Gerainya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved