BMKG Angkat Bicara Soal Heboh Hujan Buatan di Batam hingga Singapura: Ada Awan Baru Dipancing

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam Suratman menjelaskan, hujan dibuat dengan proses fisika

AFP PHOTO / HECTOR RETAMAL
Ilustrasi hujan disertai petir 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Belakangan ini Kota Batam dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Akibatnya sejumlah wilayah di Kota Batam mengalami banjir. 

Hujan yang kerap mengguyur Kota Batam diyakini karena adanya hujan buatan.

"Hari ini ada berita kalau hujan ini adalah hujan buatan BP Batam. Bingung juga kita. Kalau hujan buatan, kenapa di Tanjungpinang, Medan, Karimun dan beberapa lainnya ada hujan. Hebat dong BP Batam atas hujan ini," ujar seorang warga Batam, Mangatur Simbolon, Selasa (23/6/2020) siang.

Sejumlah masyarakat Kota Batam masih sulit membedakan mana hujan buatan dan hujan alami.

Mereka pun masih meragukan kebenaran informasi itu. Warga itu mengatakan, lebih masuk akal jika musim kemarau lalu tiba-tiba ada hujan.

3 Anaknya Hilang Secara Misterius, Rahmat Ceritakan Percakapan Terakhir dengan Anaknya

Gojek Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan Ditengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasannya

"Tapi sebulan terakhir memang hujan deras kan mengguyur kota ini khususnya pagi hari," timpal Hotman warga lain yang kebetulan bersamaan duduk saat dimintai tanggapan Tribun.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara soal hujan buatan ini.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam Suratman menjelaskan, hujan dibuat dengan proses fisika.

Hujan buatan ini dibuat oleh manusia dengan teknik menambahkan curah hujan.

Cara membuat hujan ini adalah dengan penyemaian awan atau yang dikenal dengan cloud seeding.

Cloud seeding ini membuat awan menggumpal dan di semai sehingga akan memberikan efek berupa turun hujan.

"Misalnya, di atas langit permukaan Dam Duriankang ada gumpalan awan rendah. Nah, pada kondisi ini disuntikan suatu zat. Sehingga, awan itu turun menjadi cairan air yang disebut hujan. Dan kondisi ini pun, efektif hanya satu jam saja. Nah untuk awan yang tinggi dipakai cairan garam. Jadi hujan buatan bukan seluruh Batam ini hujannya. Tapi ada titik tertentu saja yang awannya lebih banyak," jelas Suratman.

Ia meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan isu hujan buatan.

 Perpustakaan BP Batam Masih Ditutup, Pemustaka Kesulitan Cari Referensi Buku

 New Normal, Begini Aturan-aturan Baru Nonton di Bioskop Indonesia

Jangan sampai ada judul hujan buatan lalu ada banjir, yang disalahkan adalah orang mengundang hujan buatan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved