NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

Skema Penataan Pasar Tos 3000 Batam, Disperindag: Mari Buang Kesan Pasar Bau dan Semrawut

Kabid Pasar Disperindag Batam, Zulkarnain menyampaikan beberapa skema penataan Pasar Tos 3000 Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM/ROMA ULY SIANTURI
Zulkarnain, Kabid Pasar Disperindag Kota Batam. Ia menyampaikan beberapa skema penataan Pasar Tos 3000 Batam 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Proses pencegahan penyebaran Covid-19 di klaster Pasar Tos 3000 di Kecamatan Lubuk Baja, Batam, terus dilakukan pemerintah.

Menurut Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Zulkarnain, pihaknya telah memberikan beberapa alternatif kepada para pedagang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di pasar tersebut.

"Tetapi kita mengambil alternatif penataan dan tidak melakukan penutupan," ujarnya, saat News Webilog Tribunbatam, Sabtu (27/6/2020).

Zulkarnain mengatakan, pihaknya akan memberikan pembatas atau jarak diantara pedagang sehingga bisa sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan.

"Sempat didiskusikan akan ditutup total, tetapi itu akan berimbas kepada perekonomian kita, Batam," ujarnya.

Zulkarnain menyatakan, alternatif penerapan ganjil genap di pasar juga sempat terlintas, tetapi hal tersebut juga bisa berdampak pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

"Kita akan menerapkan ganjil genap di pasar tetapi terkendala, kemungkinan diberlakukan maka akan terjadi kelangkaan di beberapa bahan kebutuhan pokok.

Kita mendapatkan masukan dari gugus tugas bahwa akan dilakukan bertahap," ujarnya.

Penataan tersebut nantinya akan dilakukan per blok di Pasar Tos 3000 sebagai percontohan bagi blok lainnya.

"Tahap pertama kita akan melakukan penataan di blok A di depan Samarinda. Dan sekarang sudah berjalan, kita buat sekat dan batas.

Meja tidak boleh berdempet untuk physical distancing," ujarnya.

Dikatakan, pihak juga mendorong pengelola pasar agar kedepannya dapat membuat seragam tempat jualan para pedagang, baik itu meja jualan maupun tenda yang digunakan.

"Dan kita harapkan hal ini bisa permanen," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, seorang penonton menyarankan agar pedagang di pindahkan ke tempat atau lokasi lain. Terhadap saran ini, Zulkarnain mengatakan hal tersebut terlalu sulit karena untuk menyediakan lahan berjualan bagi 1.235 pedagang merupakan sesuatu yang sulit.

Ia mengimbau kepada masyarakat dan para pedagang Pasar Tos 3000 agar menerapkan dan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.

"Mari kita buang image pasar yang bau dan semrawut, bisa kita tata kembali. Mohon kiranya pedagang mendukung pemerintah karena ini manfaat besar untuk pedagang dan masyarakat Batam sehingga bisa jadi pasar yang sehat dan bersih," tutupnya.

Tak Bisa Kasih Sanksi

Sebagian pedagang Pasar Tos 3000 Batam masih terkesan cuek menerapkan protokol kesehatan. Padahal Pasar Tos 3000 sudah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, saat tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 melakukan sosialisasi di pasar tersebut, para pedagang terkesan tidak mengindahkan imbauan yang disampaikan pihaknya.

"Mayoritas pedagang cuek dan tidak mengenakan masker," ujarnya, saat News Webilog dengan Tribunbatam.id mengangkat tema 'Pasar Tos 3000 #Ditata atau Di-Covid?', Sabtu (27/6/2020).

Didi mengatakan, untuk penegasan imbauan menggunakan masker, pihaknya sedikit sulit memberikan sanksi atau denda kepada masyarakat yang melanggar.

"Kita dari gugus tugas selama belum ada aturan atau regulasi seperti perda, hanya sebatas memberikan imbauan saja," ujarnya.

Didi mengatakan, walaupun sudah sering memberikan imbauan penerapan protokol kesehatan, tetapi jika pedagang dan masyarakat itu sendiri yang tidak memiliki kesadaran, maka hal tersebut akan sulit dilaksanakan.

"Yang terpenting ialah kepatuhan terhadap anjuran Pemerintah. Kita melihat pedagang di beberapa daerah ketika ada anjuran dari pemerintah, mereka mengikuti dan memakai hal tersebut," ujarnya.

Dalam diskusi daring yang diadakan Tribunbatam.id itu, Didi juga menyampaikan aturan terbaru dari WHO.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa aturan tersebut belum diterapkan di Indonesia.

Didi juga menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 di Batam sudah mulai mereda.

"Jika melihat kasus, dalam beberapa hari tidak ada penambahan kasus baru, maka dalam tanda kutip kami mengasumsikan bahwa penyebaran mulai mereda," sebutnya.

Meski begitu, hal tersebut tak membuat pihaknya bersantai dalam penanganan Covid-19 di Batam.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Batam agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan oleh pemerintah.

"Tetaplah menggunakan masker, melakukan physical distancing dan social distancing, tetap mencuci tangan," imbaunya.

Ia juga mengingatkan, jika tidak ada kebutuhan yang mendesak agar menghindari tempat keramaian.

Jika memang harus datang ke tempat yang tidak mungkin menghindari keramaian, seperti ke pasar, maka dianjurkan menggunakan pelindung muka dan juga melakukan olahraga sebisa mungkin dan cukup istirahat agar tetap dalam kondisi sehat.

Ingin Jualan dengan Tenang

Pasar Tos 3000 merupakan pasar yang menjadi rujukan masyarakat Batam untuk membeli bahan kebutuhan pokok.

Di pasar ini setidaknya ada 1.235 pedagang yang menggantungkan hidupnya dengan menjajakan barang dagangan.

Salah satu pedagang yaitu Amin. Ia sudah 20 tahun berjualan di Pasar Tos 3000.

Ia sudah mendengar kabar Pasar Tos 3000, kini menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Batam.

"Kabar ada pedagang yang terkena Covid-19 kita dengar, tapi yang mana orangnya kita tidak tahu," ujarnya, saat ditemui reporter Tribun Batam yang melaporkan secara langsung di lokasi Pasar Tos 3000, Sabtu (27/6/2020).

 Malam Ini, RSBP Batam Operasi 2 Pasien Covid-19, Siapkan 10 Tim Medis

 Mau ke Kuala Tungkal, Guntung dan Tembilahan dari Batam? Siapkan Hasil Rapid Test Sekarang

Begitu juga, dengan wacana penataan pasar yang saat ini berkembang di tengah para pedagang, ia sudah mendengarnya.

"Pasar ini kan sudah ditata," jawabnya.

Ia berharap agar wacana yang ada segera disosialisasikan secara jelas kepada para pedagang, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah pedagang.

"Harapan kami bisa berjualan dengan tenang, jangan gusur sini, gusur sana," ujarnya.

Sedangkan untuk perilaku para pembeli di tengah pandemi Covid-19, menurutnya, sebagian besar pembeli sudah mengenakan masker.

"Kalau pembeli ke sini hampir semua mengenakan masker," ujarnya di sela diskusi daring yang diadakan Tribunbatam.id.

Tak Ditutup

Pasar Tos 3000 Batam termasuk pasar yang ramai didatangi pembeli dari berbagai tempat.

Pasar yang berada di kawasan Lubuk Baja itu menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 di Batam.

Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Zulkarnain menjelaskan, bahwa Pasar Tos 3000 itu mulai beraktivitas pada sekitar pukul 23:00 WIB.

Aktivitas semakin intens pada pukul 02:00 Wib dengan aktivitas bongkar muat barang dagangan pedagang.

"Dan pada pukul 05:00 Wib sudah ramai aktivitas jual beli," ujarnya dalam News Webilog Tribunbatam.id, Sabtu (27/6/2020), dengan tema "Pasar Tos 3000 #Ditata atau Di-Covid?”.

 Deretan Buah untuk Obati Asam Urat, Dari Jeruk hingga Stroberi

 Pastikan Bebas Corona, 288 Petugas Pelaksana Pilkada Batam Jalani Rapid Test, Digelar 2 Hari

Zulkarnain mengatakan, pasar itu memiliki luas 16.000 meter persegi dengan diisi 1.235 pedagang yang berdagang di kawasan tersebut.

Saat Pasar Tos 3000 ditetapkan menjadi klaster baru Covid-19, simpang siur informasi diantara para pedagang, yakni wacana penutupan pasar.

"Pedagang mendengar informasi pasar akan ditutup. Kami memberikan penjelasan kepada pedagang bahwa pemerintah belum ada wacana penutupan Pasar Tos 3000," ujarnya.

Zulkarnain mengatakan pihaknya cukup sulit dalam mengambil langkah pertimbangan terkait nasib Pasar Tos 3000, pasca ditetapkan menjadi klaster baru perkembangan Covid-19 di Batam.

"Jika pasar ditutup maka distribusi kebutuhan masyarakat akan terhambat," ujarnya.

Dari pertimbangan yang sulit tersebut, pihaknya memilih alternatif tidak menutup pasar, sehingga keberlangsungan distribusi barang tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19.

"Pasar tidak ditutup tetapi kita melakukan penataan," ujarnya.

Zulkarnain mengklaim, pihaknya sudah menyosialisasikan semaksimal mungkin untuk penataan Pasar Tos 3000 kepada pedagang.

"Kami sudah sosialisasi kepada perwakilan pedagang, koordinator dan pengelola pasar yang ada, sehingga mereka paham. Tidak ada penutupan tetapi penataan," pungkasnya.

Baru 300an Pedagang Di-rapid Test

Penyebaran Covid-19 di Pasar Tos 3000 Batam menjadi perhatian tersendiri. Seperti diketahui, pasar tersebut menjadi pusat perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Batam.

Sampai saat ini sebanyak 13 pasien positif terkonfirmasi dari klaster pasar tersebut.

"Untuk di pasar sudah kita rapid test 334 orang, tetapi itu belum mencakup semua pedagang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi dalam News Webilog Tribun Batam pada Sabtu (27/6/2020).

Dari 300an orang itu, ada beberapa pengunjung juga di-rapid test saat proses penyisiran.

"Dari 300 orang itu ada sebagian pengunjung dan pihak-pihak yang beraktivitas di sana," ujarnya.

Dari data yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, ada kurang lebih 1.200 pedagang yang menggantungkan perekonomian di tempat tersebut.

 Kadinkes Batam Minta Pedagang & Pembeli di Pasar Tos 3000 Pakai Pelindung Muka Saat Berkegiatan

 Seleksi Casis Taruna AAU, 23 Peserta Jalani Tes Kesehatan di Lanud RHF Tanjungpinang

"Kalau ada 300 pedagang yang sudah di-rapid test berarti kurang lebih ada 1000 pedagang yang belum dirapid test," ujarnya.

Didi menyebutkan bahwa dalam waktu dekat pemeriksaan menyeluruh kepada para pedagang yang berada di Pasar Tos 3000 akan dilakukan.

"Untuk sisa akan dilakukan rapid test dalam waktu dekat," ujarnya.

Sedangkan untuk protokol kesehatan sendiri di Pasar Tos 3000 kedepannya akan dilakukan pengawasan lebih, seperti pemeriksaan di pintu-pintu masuk pasar..

"Ke depannya mungkin disediakan thermogun untuk mengukur suhu tubuh pengunjung yang kita siapkan di pintu masuk pasar walau sebenarnya ini kurang efektif, tetapi setidaknya ini upaya tambahan pencegahan," pungkasnya..

Pakai Pelindung Muka

Pasar Tos 3000 menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 di Batam, Kepri.

Semenjak beberapa pedagang di pasar tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, wacana dan berbagai kabar terkait nasib pasar Tos 3000 terus bergulir dari mulai penutupan hingga penataan dan sebagainya.

Tribunbatam.id melalui diskusi dalam jaringan (daring) news webilog dengan Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi dan Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam, Zulkarnain membedah bagaimana keberlangsungan sentra pasar di Kota Batam itu.

Tema yang diangkat "Pasar Tos 3000 #Ditata atau Di-Covid?".

Dari pantauan reporter Tribunbatam.id di lapangan saat diskusi daring, pasar yang terletak di kawasan Kecamatan Lubuk Baja itu masih beroperasi normal.

Didi yang menjadi pembicara pertama dalam diskusi itu mengatakan, per Sabtu (27/6/2020) ini untuk terkonfirmasi positif di Batam keseluruhan ada sebanyak 218 orang.

"Dimana diantaranya 175 orang dinyatakan sembuh, 43 orang sisanya dirawat dan sebagian besar di RSKI Covid-19 Galang," sebutnya.

Didi menyebutkan untuk perkembangan pasien terkonfirmasi positif di Batam dalam beberapa terakhir belum ada penambahan kasus, tetapi untuk angka kesembuhan semakin bertambah setiap harinya.

"Kasus Covid-19 di Batam mengalami perlambatan," ujarnya.

Didi juga menyampaikan, pihaknya optimistis dalam waktu dekat kasus Covid-19 di Batam bisa lebih melambat dibandingkan daerah lain.

"Dan mudah-mudahan Batam menjadi zona hijau kembali," harapnya.

Ia menjelaskan untuk klaster Covid-19 Pasar Tos 3000 sendiri merupakan bagian dari 10 klaster penyebaran Covid-19 di Batam.

Untuk perkembangannya, tidak terjadi perkembangan signifikan sampai saat ini ada sekitar 13 pasien yang terkonfirmasi positif.

"Total yang kita temukan ada 13 pedagang, yang betul-betul menjadi klaster hanya 11," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Didi juga mengatakan dari hasil penelusuran gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, belum ada penambahan kasus baru sejauh ini.

"Dari hasil penelusuran, klaster ini sudah terhenti dan belum ada penambahan kasus baru," ujar Didi.

Didi menjelaskan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Pasar Tos 3000 dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dan lainnya.

Saat pertama kali klaster itu mulai berkembang, pihaknya melakukan edukasi di Pasar Tos 3000 dan masih terdapat banyak pedagang tidak mengenakan masker dalam beraktivitas.

"Jadi para pedagang kurang peduli dengan pengguna masker, gugus tugas kota juga membagikan masker," ujarnya.

Didi menyebutkan untuk tempat seperti pasar yang sangat sulit menerapkan social distancing maka dianjurkan menggunakan penutup muka atau faceshield.

"Hal itu disampaikan dalam surat edaran Kemenkes," kata Didi.

Ia menyatakan saat ini pihaknya tengah berupaya menyediakan faceshield untuk para pedagang.

Didi mengimbau kepada para pedagang, pembeli dan setiap orang yang berkegiatan di Pasar Tos 3000 agar selalu mengenakan masker dan pelindung muka faceshield.

(Tribunbatam.id/Alamudin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved