TERKUAK, Mandor Kapal Bendera China Lempar ABK Pakai Besi, Angkat Jempol saat Tahu Kru Tewas
Tak jarang di dan rekan-rekannya ditendang serta dilempar pakai besi seberat dua kilogram. Kekerasan ini kerap mereka terima dari mandor kapal.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bekerja di atas kapal berbendera China, Warga Negara Indonesia (WNI) Yonatan Witanto mengaku sering dipukul.
Tak jarang di dan rekan-rekannya ditendang serta dilempar pakai besi seberat dua kilogram.
Kekerasan ini kerap mereka terima dari mandor kapal.
Saat diwawancarai Tribun Batam, ia mengaku permasalahan kecil bisa menjadi besar di atas kapal.
Malah, terkadang tidak ada sebab mereka dipukuli.
"Kalau saya dan kawan-kawan melawan diancam tidak diberikan gaji," tuturnya baru-baru ini.
• 3 Bulan Sakit Tetap Dipaksa Kerja, Begini Kesaksian ABK Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 Teman Hasan
Yonatan merupakan satu dari beberapa Anak Buah Kapal (ABK) kapal tangkap ikan berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 118 yang diamankan tim gabungan TNI-Polri di perairan Kepri, Rabu (08/07/2020).

Di kapal ini pula seorang ABK WNI meninggal dunia dan jasadnya disimpan dalam freezer sotong.
Menurut Yonatan, meski bekerja menangkap sotong, ia dan teman-temannya tak bisa menikmati sedikit hasil tangkapan sotong.
Jika kepengin makan sotong mereka harus sembunyi-sembunyi, jika tak ingin ketahuan dan dipukuli.
"Kadang makanan dikasi tidak halal, saya paling makan nasi putih dengan garam saja.
Mau enggak mau biar tetap ada tenaga untuk bekerja," ujarnya.
• Hasil Autopsi Jasad ABK Kapal Berbendera China, Ada Tanda-tanda Kekerasan dan Penyakit Menahun
Yonatan kemudian mengenang kondisi rekannya, Hasan Afriyadi yang meninggal dunia.
Hasan, menurut dia mulai sakit-sakitan sebelum meninggal.
Namun korban tetap dipaksa bekerja dan kerap mendapat perlakuan kasar dari mandor kapal.