TERKUAK, Mandor Kapal Bendera China Lempar ABK Pakai Besi, Angkat Jempol saat Tahu Kru Tewas
Tak jarang di dan rekan-rekannya ditendang serta dilempar pakai besi seberat dua kilogram. Kekerasan ini kerap mereka terima dari mandor kapal.
"Pernah dia (Hasan) kondisi sakit dipaksa bekerja, kami pernah sama-sama tidak istirahat tiga hari," ujarnya.
Hasan sendiri meninggal tanggal 20 Juni 2020 menjelang magrib.
"Saat dia (Hasan) sakit, tidak pernah dikasi makanan tambahan seperti susu atau lainnya.

Hanya dibiarkan terbaring di kamar dengan makanan seadanya, seperti yang kami konsumsi.
Hanya sekali dikasih minum susu, itupun kondisinya sudah semakin terlihat lemah," ujarnya.
• Polisi Tetapkan 1 Tersangka, Terkait Kasus ABK WNI Meninggal, Jasad Disimpan di Freezer
"Pas almarhum meninggal kapten kapal datang melihat.
Bukannya memasang muka sedih, sambil senyum menunjukkan kedua jempol dan bilang Hasan akan mendapat uang banyak dari asuransi," ujarnya sambil menirukan kapten kapal tersebut.
Ia menceritakan, setelah meninggal jasad Hasan disimpan di dalam freezer sotong kapal tersebut.
Rencananya mayat almarhum diturunkan di Singapura dan mereka melanjutkan perjalanan ke Jepang.
Ia bersama puluhan rekan ABK kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan 117 merasa bersyukur, karena diselamatkan petugas gabungan TNI-Polri.
Mengadu Nasib
Yonatan Witanto mengaku bekerja di atas kapal karena ingin mengubah nasib.
Dengan janji upah 350 dolar Amerika, ia membulatkan tekad berangkat dari kampung halamannya di Jawa Tengah.

Namun apa yang diharapkannya tak sesuai dengan kenyataan.
• HASIL Autopsi Jenazah ABK yang Disimpan dalam Freezer Sotong, Ditemukan Tanda Kekerasan
Ia malah mendapat tindak kekerasan. Gaji yang didapatpun tak seberapa.