Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan, Seorang Pedagang Tahu di Batam Diduga Meninggal Karena Sakit

Kapolsek Sekupang, AKP Yudi Arvian mengatakan Mulyadi, diduga meninggal karena sakit. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Petugas mengevakuasi jasad Mulyadi dari kediamannya mengenakan seragam APD lengkap, Senin (13/7/2020). Jasad dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Meninggalnya Mulyadi (82), warga Kampung Bukit Batu RT 03 RW 04, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri masih meninggalkan tanda tanya.

Pria yang akrab disapa 'Pak Mul' ini ditemukan tak bernyawa di rumah miliknya, Senin (13/7/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

Ada bau menyengat. Posisinya saat itu Mulyadi terbaring di lantai rumahnya.

Jenazah Mulyadi ditemukan pertama kali saat Ketua RT akan mengantar paket bantuan sembako.

Curiga dengan tidak ada respon saat mengetuk pintu rumahnya, Ketua RT mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah Mulyadi.

Tanggapan Bea Cukai Batam Terkait Penangkapan Rokok Merek Luffman di Indragiri Hilir

Terima Komunitas Peduli Lingkungan Tanjungpinang, Isdianto Singgung Persoalan Sampah di Kepri

Warga sekitar selanjutnya dipanggil untuk mengecek keberadaan pemilik rumah.

"Pas kami buka pintunya, korban sudah kami temukan membusuk. Bapak itu tinggal sendirian di dalam rumah. Udah lama tanpa keluarga," ujar Jojo tetangga korban.

Dari penuturan warga sekitar, Mulyadi tinggal seorang diri tanpa keluarga di rumah itu.

Sehari-hari ia diketahui berjualan sebagai pedagang tahu di Pasar Jodoh Batam.

Masih informasi dari warga, Mulyadi sudah lama mengalami sakit-sakitan.

Saat dievakuasi dari kediamannya, petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Tiga petugas kamar jenazah Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dibantu tim inafis Polresta Barelang mengevakuasi jenazah Mulyadi dari rumahnya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Kapolsek Sekupang, AKP Yudi Arvian mengatakan Mulyadi, diduga meninggal karena sakit, sehingga pihaknya menggunakan penanganan standar protokol Covid-19.

"Siang ini akan kita lakukan visum, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan jadi tidak perlu autopsi," ujar Yudi.

Saat dievakuasi tidak ada keluarga korban yang menemuinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved