Ketua Fraksi PDIP di DPRD Batam Minta Ada Jalur Khusus Pesepeda di Batam, Rencana Dishub di Nagoya

Putra bilang sesuai aturan, pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Batam, Putra Yustisi Respaty, bersepeda di jalanan Kota Batam. Putra mendesak Pemko Batam membangun jalur sepeda di Batam 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Animo masyarakat untuk menggiatkan gaya hidup sehat kian menguat selama pandemi Covid-19 ini masih berlangsung. Berbagai aspek kesehatan dan kebersihan diri pun menjadi perhatian bagi sebagian besar masyarakat, khususnya di Kota Batam.

Selain tentunya mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta memakai masker, warga Batam juga banyak yang menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga.

Dari berbagai macam jenis olahraga, bersepeda menjadi salah satu kegiatan yang populer di tengah masyarakat dewasa ini. Di beberapa lokasi seperti taman, hingga pinggir jalan, para pesepeda tampak meramaikan jalanan di pagi, sore, atau malam hari.

Namun sayangnya, tren kegemaran bersepeda ini belum diimbangi dengan fasilitas dan akses yang memadai dari Pemerintah Kota Batam. Hal ini dinyatakan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Batam, Putra Yustisi Respaty, yang menghendaki disediakannya jalur khusus pesepeda.

“Padahal keberadaan jalur khusus pesepeda ini, sudah diperkuat dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” ujar Putra, pada Rabu (22/7/2020).

Kabar Baik, 2 Pedagang Pasar Fanindo Batam Sembuh dari Corona, Total Ada 3 Orang Sembuh Rabu (22/7)

Jarang Diketahui, Berikut Segudang Manfaat Cabai untuk Kesehatan, Termasuk Cegah Kanker

Di dalam undang-undang tersebut, tercantum aturan setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat (pasal 25G).

Selain itu, dalam pasal 45B juga mengatur, fasilitas pendukung penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi lajur sepeda. Untuk itu, pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pesepeda (pasal 62).

“Pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Untuk itu, nantinya kita akan mendesak Pemerintah Kota Batam untuk menyediakan fasilitas khusus ini,” tambah Putra.

Jalur Khusus Sepeda Dibangun di Nagoya

Kegiatan bersepeda atau dikenal dengan sebutan gowes, kembali digemari masyarakat. Tak terkecuali warga di Kota Batam.

Aktivitas gowes ini dapat dilihat di beberapa sudut jalan. Bahkan, sejak pandemi Covid-19 melanda Batam, tren gowes mulai meningkat.

Tak hanya kawula muda, aktivitas gowes juga dinikmati orang dewasa di Batam. Menanggapi ini, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan Batam, Edward Purba atau akrab disapa Edo mengatakan, pihaknya telah menyediakan jalur khusus untuk warga bersepeda.

Namun, jalur ini baru akan disediakan tahun 2021 nanti.

“Kemarin sudah kami anggarkan. Namun karena Covid-19, ditunda. Kemungkinan, 2021 kembali diajukan,” ujar Edo kepada Tribun Batam, Senin (13/7/2020).

 Kepala Dipukul Pakai Linggis, Candy Masih Trauma Jadi Korban Perampokan di Batam, Ini Ceritanya

 Tinjau PPDB di SMAN 1 Batam, Isdianto Minta Orang Tua Tak Cemas & Sekolah Tambah Ruang Kelas

Menurut Edo, jalur khusus sepeda sendiri akan dibangun di kawasan Nagoya. Mulai dari Apartemen Harmoni hingga restoran cepat saji McDonald’s Nagoya Batam.

Panjangnya sekira 1,5 kilometer.

“Jalur nantinya warna hijau. Pas seperti di Jakarta,” tambah Edo.

Lanjutnya, kawasan Nagoya termasuk dalam Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) di Batam. Oleh sebab itu, hal ini menjadi alasan utama pihaknya memilih untuk menyediakan jalur khusus bersepeda di sana.

Selain itu, Edo mengimbau, agar aktivitas bersepeda warga Batam tetap mengikuti aturan lalulintas yang ada.

“Ini demi keamanan dan keselamatan bersama,” pungkasnya.

Penjualan Sepeda Laris Manis

Tren gowes di Batam meningkat belakangan ini dan menjadi salah satu olahraga yang paling digemari.

Hal ini juga berdampak pada penjualan sepeda baru dan bekas di Batam.

Di toko-toko itu permintaan terhadap sepeda meningkat. Alhasil ada beberapa toko menambah stok sepeda. 

Peningkatan tren bersepeda ini juga ditunjukkan dengan banyaknya komunitas sepeda di Batam.

Salah satu spot favorit pengendara sepeda saat ini ialah Harbour Bay yang terletak di Kecamatan Batuampar.

 Kisah Polisi Sugianto, 34 Tahun Mengabdi, Pernah Bantu Turis Asing ke Pelabuhan Batam Center

 Kasus Corona di Batam Tambah Lagi, Satu Keluarga dengan Empat Pasien Covid-19 Klaster Pabrik Plastik

"Karena pemandangannya indah, tempatnya juga luas dan sangat friendly bagi yang sedang bersepeda. Bagus juga untuk foto-foto," ujar Siska, salah satu pengendara sepeda di Harbour Bay Batam, baru-baru ini.

Salah satu pemilik toko sepeda di Tiban Batam, mengaku dalam sehari ia bisa menjual 8 hingga 12 sepeda baru dengan tipe yang berbeda-beda. Menurutnya, tipe sepeda yang saat ini paling laris ialah sepeda lipat.

"Kebanyakan dari pembeli biasanya cari sepeda lipat. Karena lebih praktis dibawa kemana-mana dan bisa disimpan di dalam mobil tanpa harus pakai penyangga," ujar Melani.

Harga sepeda yang ia jual sangat beragam. Untuk sepeda lipat dibanderol mulai dari Rp 3 juta tergantung tipe dan merek sepeda tersebut.

"Untuk harga bisa beda-beda tergantung tipe, ada sepeda lipat merek Brompton yang harganya fantastik yaitu Rp 20 jutaan hingga Rp 80 jutaan.

Untuk merek itu tidak ready, biasa dipesan dulu karena barangnya dari luar negeri," ucapnya.

Sedangkan untuk merek sepeda lainnya yang saat ini paling diminati ialah, Polygon yang dijual di tempatnya mulai Rp 6 jutaan.

Menurutnya, perbedaan harga sepeda lipat dengan sepeda biasanya tergantung dari merek dan spesifikasi sepeda tersebut.

"Jadi tidak bisa dibandingkan mana yang lebih mahal, semuanya tergantung kelebihan produk tersebut dan juga unsur keindahannya," ujarnya.

Peningkatan angka penjualan sepeda saat ini selaras dengan peningkatan omzet yang didapatkan pemilik toko sepeda.

Dalam sehari, ia mengaku bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.

"Biasanya setiap pelanggan itu belinya lebih dari satu. Apalagi untuk keluarga, kadang ada yang sekali beli 2 sampai 3 unit. Kemudian dikesempatan selanjutnya mereka ajak teman atau rekannya lagi untuk beli, jadi satu pelanggan biasanya membawa pelanggan baru lagi ke toko kita," ujarnya.

Tak hanya penjualan sepeda baru yang meningkat, sepeda bekas ternyata turut mengalami hal serupa. Salah satunya di Pasar Seken Aviari Batuaji Batam.

Di sana terdapat beberapa toko yang menjual sepeda bekas yang harganya cukup variatif.

Untuk sepeda anak-anak dijual mulai Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. Sedangkan sepeda untuk orang dewasa dijual mulai Rp 350 ribu sampai jutaan rupiah tergantung kondisi kelayakan sepeda tersebut.

"Kadang kadang sehari bisa laku 5, paling sedikit 2. Penjualan naik dalam 3 bulan terakhir apalagi di Batam lagi musim orang bersepeda dari pagi sampai malam," ujar Itok, pedagang kepada TribunBatam.id.

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Ichwan Nur Fadillah/Rebekha Ashari Diana Putri)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved