VIRUS CORONA DI BATAM
Orang Tua Murid Keluhkan Belajar Mengajar Sistem Online, Berbagi Waktu Hingga Keluarkan Biaya Ekstra
Anak-anak cenderung kesulitan mengakses fitur-fitur daring penunjang belajar, seperti aplikasi Classroom dan Zoom meeting.
"Gimana bilangnya ya, anak saya kebetulan belum bisa baca. Sementara dari sekolah minta agar anak diajari membaca. Tahulah anak kita sendiri sama orang tuanya. Kita ajarin malah banyak kali tingkahnya," kata Restiana.
Yang paling parahnya lagi kata Restiana, kalau anaknya dimarahi. Malah anaknya tidak mau belajar.
Dia juga mengatakan pembelajaran Daring ini sangat menyiksa orang tua.
"Mungkin saya masih enak, karena suami yang kerja, saya yang jaga anak. Kalau sempat kedua orang tua anak kerja bagaimana pula," ucapnya.
Warga Kaveling Kamboja Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Mutia ikut merasakan hal serupa.
Memiliki dua orang anak yang saat ini duduk di kelas VIII SMPN dan kelas XI SMA di Sagulung, hampir setiap hari ia disibukkan dnegan pelajaran kedua anaknya itu.
"Kalau anakku yang SMAN, masih enaklah. Kadang di pergi ke sekolah. Anak saya yang masih SMP ini, pelajarannya juga susah," sebutnya.
Dia mengatakan pelajaran yang dikirim sekolah setiap hari sangat banyak.
Jika tidak diawasi, ia khawatir anaknya bukan belajar dari ponsel, namun malah bermain game.
Dia juga mengaku stres mendampingi anaknya setiap hari. "Ini sudah dua minggu, memang stres juga nemanin mereka belajar. Kalau anak kita tidak tahu kita yang ditanya, sementara kita juga tidak tahu," keluhnya.
Dia berharap virus Corona cepat berlalu agar anak -anak bisa kembali belajar di sekolah.
"Semenjak anak belajar di rumah, memang orangtua sangat pusing. Pusing semuanya lah," ucap Mutia.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Ian Sitanggang)