Perjuangan Jihyun Park Lari dari Korut, Masuk China dari Perdagangan Orang hingga Menetap di Inggris

Jihyun Park, bersama putranya pada 2005 silam selamat dalam pelarian mereka dari Korut ke China di mana dia dijual melalui sistem perdagangan orang

Facebook Jihyun Park via The Sun Online
Jihyun Park. Eks pelarian dari Korea Utara yang berjuang di China hingga menjadi aktivis di Kota Manchester, Inggris. 

Park dibesarkan di Kota Chongjin, bagian Utara Provinsi Hamgyung, Korut.

Di sana dia bekerja sebagai guru sekolah.

Karena ibunya seorang pebisnis dan ayahnya seorang anggota dari Partai Buruh Korut, dia hidup dalam perekonomian yang relatif stabil sebelum kelaparan dimulai.

Di dalam rumahnya terdapat foto sosok pendiri negara itu, Kim Il Sung, sebagaimana dimiliki oleh kebanyakan orang.

"Sampai tahun 1990, saya tidak mengerti makna dari kelaparan," ungkap Park kepada The Sun.

Namun setelah tahun 1990 bisnis ibunya hancur dan keluarganya mengalami keterpurukan ekonomi.

Karena Uni Soviet hancur pada 1991, Korut berhenti menerima bantuan dari negara besar itu.

Kurangnya dukungan membuat negara itu lemah dalam perekonomian dan mengalami periode kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.

Drakor Bikin Pemimpin Korut Kim Jong Un Murka, Tangkap dan Cukur Rambut Belasan Pria dan Wanita

Tingkatkan Pertahanan Diri Melawan Korut, Korsel Luncurkan Satelit Militer Pertama

Trump Mengaku Tahu Kondisi Kim Jong Un, Kabar Terbaru Pemimpin Korut Itu Segera Terkuak

Menurut Park, dia melihat banyak mayat berjatuhan di jalan.

"Tidak ada makanan.

Pada 1996, paman saya meninggal karena kelaparan di hadapan kami.

Ketika dia meninggal, dia tidak tampak seperti manusia.

Tubuhnya tinggal tulang.

Di jalanan semua orang muram," ujar wanita ini.

Saat itu ayahnya mulai sakit-sakitan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved