Keuntungan Bersih Klinik Aborsi Rp 70 Juta Dalam Sebulan, Sudah Buka Praktik Selama 1 Tahun
Pengungkapan praktik aborsi ilegal ini ternyata berawal dari kesaksian Sari Sadewa, tersangka pembunuhan pengusaha roti asal Taiwan Hsu Ming Hu (52) d
Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id |KEBAYORAN BARU - Paktik Klinik Aborsi yang dilakukan seorang Dokter di Jakarta menghasilkan keundungan yang fantastis.
Bagaimana tidak, dalam satu hari bisa 4 sampai 5 orang pasien datang ke sana untuk menggugurkan kandungannya.
Menurut Polisi, dalam satu bulan klinik tersebut mendapatkan keuntungan hinga mencapai Rp 70 juta.
Bayangkan saja, dalam satu tahun mereka bisa ratusan juta meraup keuntungan bersih disana.
• The Number of Covid-19 Red Zones is Down, But The Orange Zones are getting Up
• DAFTAR Riwayat Kontak 7 Pasien Positif Covid-19 di Batam, Satu Orang Baru Pulang dari Medan
• Sidang Putra Siregar, Pengacara Sebut Akan Hadirkan Saksi Meringankan di Persidangan Berikutnya
Praktik aborsi ilegal di sebuah klinik di Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, terbongkar.
Klinik tersebut sudah menjalankan praktik aborsi ilegal selama sekitar satu tahun sejak Januari 2019 hingga April 2020.
"Asumsinya, diperkirakan setiap hari kurang lebih lima sampai tujuh orang yang melakukan aborsi di tempat tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (18/8/2020).
Banyaknya pasien yang melakukan aborsi membuat klinik mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
"Setidak-tidaknya dalam satu bulan kurang lebih Rp 70 juta. Itu (keuntungan) bersih, artinya sudah pengeluaran lain-lain," ungkap Tubagus.
Keuntungan tersebut, jelas Tubagus, kemudian dibagi kepada tiga pihak yang ada di klinik.
"Untuk pembagiannya, 40 persen untuk jasa medis, 40 persen calo, kemudian 20 persennya lagi untuk pengelola," ujar dia.
Pengungkapan praktik aborsi ilegal ini ternyata berawal dari kesaksian Sari Sadewa, tersangka pembunuhan pengusaha roti asal Taiwan Hsu Ming Hu (52) di Bekasi, Jawa Barat.
Tubagus mengatakan, Sari yang berstatus sebagai sekretaris Hsu Ming Hu pernah melakukan aborsi di klinik tersebut.
"Awal daripada penyelidikan adalah salah satu dari tersangka kita kemarin itu adalah orang yang juga melakukan aborsi di tempat ini," ujar Tubagus.