Rumah Sakit Minta Orang Tua Jual Bayi Karena Tidak Bisa Bayar Uang Persalinan Rp 7 Juta

Karena mereka tak punya uang sebesar itu, mengingat pekerjaan Shiv adalah penarik becak, maka mereka diminta rumah sakit menjual bayi mereka.

Editor: Eko Setiawan
kompas.com/reuters
Ilustrasi bayi, Rumah Sakit Minta Orang Tua Jual Bayi Karena Tidak Bisa Bayar Uang Persalinan Rp 7 Juta 

Editor: Eko Setiawan

TRIBUNBATAM.id - Suami Istri tidak bisa membayar uang persalinan pasca melahirkan.

Namun rumah sakit memberikan solusi yang tidak terduga.

Pihak Rumah Sakit meminta kedua orang tua bayi menjual anaknya.

Cinta Sedarah Pria Dengan Ibu Kandungnya, Kepergok Sedang Berhubungan Badan Oleh Istri Sendiri

Dua Eks Kadis Pemprov Kepri dan 8 Tersangka Lainnya Resmi Ditahan Kejati Kepri, Dibawa ke Rutan

Razia Siswa dan Masker Malam Hari Hoax, Perwako Batam Efektif Diterapkan Rabu Depan

Pasangan di India mengklaim, mereka diminta rumah sakit menjual bayi karena tidak punya uang sebesar Rp 7 juta.

Shiv Charan dan istrinya, Babita, berutang 35.000 rupee setara Rp 7 juta setelah sang istri melahirkan secara caesar di rumah sakit Agra.

Karena mereka tak punya uang sebesar itu, mengingat pekerjaan Shiv adalah penarik becak, maka mereka diminta rumah sakit menjual bayi mereka.

Manajer Seema Gupta kemudian mengklarifikasi dengan menyatakan, pasangan itu "menyerahkan" anak mereka untuk diadopsi, dengan keduanya sudah meneken kesepakatan.

Sebelum Babita melahirkan, suami istri itu disebut sudah mempunyai lima anak, dengan penghasilan Shiv sebagai penarik becak hanyalah 100 rupee (Rp 20.000) per hari.

Keadaan mereka makin sulit setelah pabrik sepatu tempat anak tertua mereka bekerja harus ditutup karena wabah virus corona.

Karena itu ketika rumah sakit menagih biaya persalinan, mereka tidak bisa membayarnya sehingga mereka dipaksa jual bayi mereka.

Dilansir Daily Mail Selasa (1/9/2020), setelah kisah mereka menjadi viral, perempuan berusia 36 tahun itu ingin anaknya kembali.

Mereka juga menyatakan, meski rumah sakit mengklaim dokumen penyerahan itu telah rampung, keduanya hanya membubuhkan cap jempol seraya mengaku tak bisa baca dan tulis.

Pejabat kehakiman setempat Prahbu N Singh menuturkan, pihaknya bakal menyelidiki kasus ini dan menjanjikan hukuman jika rumah sakit terbukti bersalah.

Diyakini, anak-anak yang "dibeli" dari orangtua mereka di bangsal persalinan bakal "dijual" ke pasangan yang berniat mengadopsinya.

Aktivis anak menerangkan, dugaan perdagangan bayi tersebut sama sekali tidak memenuhi syarat hukum jika ada orang yang hendak mengadopsinya.

Di "Negeri Bollwyood", ada keluarga yang sudah menunggu lama untuk mempunyai anak, dengan jumlah permintaan adopsi meningkat hingga tujuh banding satu.

Meski begitu, pemerintah India sudah melontarkan peringatan mereka tidak ingin ada kasus perdagangan manusia berkedok "pembelian anak".

tribunnews
Shiv Charan (kanan) dan Babita, pasangan suami istri di India yang mengaku terpaksa menjual bayi mereka kepada rumah sakit karena tidak punya uang untuk membayar biaya persalinan. (Times of India via Daily Mail)

Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Tak Punya Uang Rp 7 Juta, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayi Mereka 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tak Punya Uang Bayar Biaya Bersalin, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved