China Jumawa dan Dikenal Banyak 'Musuh', Bagaimana jika Negara Punya Masalah dengan Tiongkok?

Dari banyak musuh China, Norwegia adalah salah satu negara yang pernah mengalami hubungan memanas dengan China

Instagram: @realxijinping
Presiden China, Xi Jinping. Ada banyak negara di dunia berkonflik dengan China, salah satunya adalah Norwegia. 

Anggota Komite Nobel Norwegia memang diangkat oleh pemerintah namun keputusan mereka bersifat independen.

Dua hari setelah mengeluarkan ancaman, China membatalkan perundingan perdagangan bebas dengan Norwegia dan dua bulan kemudian membatasi impor ikan salmon dari Norwegia.

Liburan Berdua di Norwegia, Ada yang Aneh dengan Tangan Ahok saat Makan Bersama Puput

Di tahun keempat pembekuan hubungan diplomatik, Norwegia, negara penghasil salmon terbesar di dunia, langsung mengalami penurunan pangsa pasar hingga 70 persen dari China.

Pejabat China memperkuat aturan karantina dan pembatasan impor salmon dari Norwegia dan membatasai lisensi impor yang dikeluarkan.

"Partai Komunis China penuh perhitungan dalam mencari sasaran komoditi yang dibatasi, tidak pernah mencari sasaran komoditi yang mempengaruhi kepentingannya sendiri," kata Emilia Currey, peneliti dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI).

Ilustrasi sushi Salmon
Ilustrasi sushi Salmon (kompas.com)

"Sebagai contoh, barley (jelai) jadi sasaran untuk Australia, kemudian ternak sapi, dan bukannya biji besi atau wool padahal jumlah perdagangannya hampir sama."

Dia mengatakan China cenderung mencari ekspor yang penting dari sebuah negara sebagai identitas negara tersebut.

Sebagai contoh dalam perseteruan dengan Korea Selatan di tahun 2016 berkenaan dengan sistem pertahanan rudal, China melarang bintang pop Korea Selatan muncul di televisi China dan bintang K-pop juga dilarang tampil dan mengadakan tur.

Perang di Laut China Selatan Buruk Bagi Indonesia, Mantan Kepala Intelijen TNI Beri Penjelasan

"Ketika Partai Komunis China (CCP) mencari sasaran komoditi, mereka mencari sasaran terhadap komoditas yang berpengaruh langsung pada kehidupan negara bersangkutan," ujar Emilia.

Bagaimana Norwegia Bereaksi?

Dalam reaksinya, Norwegia mengatakan, mereka tidak akan meminta maaf atas keputusan yang diambil Komite Nobel namun membujuk China dengan cara lain.

Di tahun 2014, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg memutuskan untuk tidak bertemu Dalai Lama, yang juga pernah mendapat hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1989.

Amerika Serikat Mulai Batasi Pergerakan Diplomat China, Muncul Dugaan Aksi Spionase

Keputusan itu menandai untuk pertama kalinya seorang pemimpin Norwegia menolak bertemu dengan tokoh kemerdekaan Tibet tersebut.

Beijing memandang Dalai Lama sebagai tokoh separatis yang memperjuangkan kemerdekaan Tibet, tapi PM Solberg juga membantah jika ia melakukannya karena mendapat tekanan dari China.

"Kami tahu bahwa bila kami melakukannya, kami akan tetap dalam pembekuan hubungan lebih lama lagi," kata PM Solberg waktu itu.

Padahal Seteru Abadi, Taiwan Muak Disangka Warga China Ganti Desain Paspornya

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved