Putra dan Menantu Presiden Jokowi Maju Pilkada, Mahfud MD Sebut Nepotisme Tak Selalu Bisa Dilarang!
Isu Dinasti politik yang dilakukan Presiden Jokowi mencuat, seiring anak dan menantunya maju di Pilkada dan sama-sama diusung PDIP
Melansir Kompas.com, Mahfud MD menilai praktik nepotisme atau kekerabatan tidak dapat dihalangi oleh hukum dan konstitusi.
• Di ILC Mahfud MD Tegaskan Usut Tuntas Djoko Tjandra, Semua yang Terlibat Harus Ditindak
Hal itu disampaikan Mahfud dalam diskusi daring 'Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal', Sabtu (5/9/2020).
"Mungkin kita sebagian besar tidak suka dengan nepotisme.
Tetapi harus kita katakan, tidak ada jalan hukum atau jalan konstitusi yang bisa menghalangi orang itu mencalonkan diri berdasarkan nepotisme atau sistem kekeluargaan sekalipun," katanya, dikutip dari Kompas.com.
• Mahfud MD Minta Oknum Pejabat yang Terbukti Terlibat Pelarian Djoko Tjandra Dipidanakan
Tak cuma di Indonesia, Mahfud menyebut hal semacam ini terjadi di seluruh dunia.
Ungkap Mahfud, tidak ada satu pun negara yang mengatur mengenai pelarangan praktik kekerabatan dalam politik.
Terlebih menurutnya, politik nepotisme tak selalu bertujuan buruk.
Ia pun mencontohkan, ada pula yang melakukan nepotisme demi pembaruan dan peningkatan cara kerja agar menjadi lebih baik.

"Dulu di suatu kabupaten di Bangkalang, pernah orang berteriak, 'saya mau mencalonkan diri karena kakak saya memerintahnya tidak baik.
"Karena itu jangan dituduh saya nepotis, tapi karena kakak saya tidak baik'," tutur Mahfud.
"Jadi belum tentu orang nepotisme niatnya selalu jelek," lanjutnya.
• Gubernur Kepri Gusar Dituding Nepotisme Soal Open Bidding Pemprov Kepri, Memang Sudah Saya Lantik?
Salah satu aturan mengenai larangan nepotisme yang dapayt dicontoh, kata Mahfud, bisa mencontoh aturan di zaman pemerintahan Belanda.
"Itu dulu ada di zaman Belanda, mudah-mudahan nanti di sini ada yang mengusulkan begitu untuk menghindari nepotisme di bidang ekonomi," ujar Mahfud.
"Saya kira di mana-mana tidak bisa dihalangi oleh hukum dan konstitusi.
• Dulu Rio Haryanto Didepak Karena Uang, Kini Penggantinya Disingkirkan Oleh Nepotisme
Kita tidak bisa melarangnya. Itu fakta," tuturnya.
