China Kembali Mencatat 32 Kasus Covid-19 Baru, Angka Tertinggi Sejak 10 Agustus
China kembali melaporkan 32 kasus Covid-19 baru pada Kamis (17/9/2020). Menandai peningkatan harian tertinggi dalam lebih dari sebulan.
China mengembangkan vaksin virus Corona atau Covid-19 yang mungkin siap untuk digunakan oleh masyarakat umum pada awal November mendatang.
Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.
China memiliki empat vaksin Covid-19 dalam tahap akhir uji klinis.
Setidaknya tiga di antaranya telah ditawarkan kepada pekerja penting di bawah program penggunaan darurat yang diluncurkan pada Juli.
Uji klinis fase 3 berjalan dengan lancar dan vaksin bisa siap untuk masyarakat umum pada November atau Desember, kata kepala ahli biosafety CDC Guizhen Wu dalam wawancara dengan TV pemerintah pada Senin (14/9/2020).
Wu yang mengatakan dia tidak mengalami gejala abnormal dalam beberapa bulan terakhir setelah mengambil sendiri vaksin eksperimental pada bulan April, tidak menjelaskan secara spesifik vaksin mana yang dia maksud.
Satu unit raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech yang terdaftar di AS sedang mengembangkan tiga vaksin di bawah program penggunaan darurat negara bagian.
Vaksin Covid-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada bulan Juni.
Sinopharm mengatakan pada Juli bahwa vaksinnya dapat siap untuk digunakan publik pada akhir tahun ini setelah selesainya uji coba Tahap 3.
Pembuat vaksin global berlomba untuk mengembangkan vaksin yang efektif melawan virus yang telah menewaskan lebih dari 925.000 orang.
Pembuat vaksin Barat terkemuka berjanji awal bulan ini untuk menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses tersebut.
Meski Bersitegang, Uni Eropa dan China Akan Tetap Membahas Kesepakatan Dagangnya
Para pemimpin Uni Eropa ( UE) akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk mengupayakan perdagangan dan investasi pada hari ini, Senin (14/9/2020)
Pertemuan ini tetap di gelar meskipun ada ketegangan atas kebebasan Hong Kong dan perlakuan Beijing terhadap minoritas Uighurnya.
Pejabat China, kepala Uni Eropa Charles Michel dan Ursula von der Leyen, Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengadakan konferensi video untuk menggantikan pertemuan dengan semua 27 pemimpin Uni Eropa.