TRIBUN WIKI

Dramatis, Begini Peran Kho Tjioe Liang, Dokter TNI yang Evakuasi Jenazah 7 Jenderal di Lubang Buaya

Saat periode pasca-Gerakan 30 September 1966,Kho Tjioe Liang bertugas mengevakuasi jenazah tujuh Pahlawan Revolusi yang berada di sumur Lubang Buaya.

Kompas.com
Khoe Tjioe Liang, dokter TNI yang mengevakuasi 7 pahlawan revolusi dari lubang buaya. 

Semula, ada tiga opsi yang muncul, yaitu mengangkat langsung, tetapi sangat sulit karena lubang sumur terlalu sempit; menggali atau memperlebar sumur yang akan memakan waktu dan tenaga; atau menggunakan tali untuk mengikat dan menarik jenazah.

Atas keputusan Kho Tjioe Liang dan Kapten Sumarno, dokter gigi yang masuk ke dalam Tim Kipam, akhirnya diputuskan untuk menggunakan opsi ketiga.

Sekitar pukul 12.05, seorang prajurit Parako atas nama Prada Anang masuk ke dalam sumur menggunakan aqualung dan berhasil mengikat tali pada jenazah pertama.

Jenazah itu kemudian berhasil diangkat dan diidentifikasi sebagai Lettu (Czi) Pierre Tendean, ajudan Jenderal AH Nasution.

Setelah itu giliran Sersan (Mar) Saparimin turun dan mengikatkan tali pada jenazah berikut sekitar pukul 12.15 WIB.

Namun, jenazah itu tidak berhasil diangkat karena terjepit jenazah lainnya.

Kemudian pada pukul 12.30 WIB, Prajurit Satu (Mar) Subekti masuk ke sumur dan mengikat dua jenazah sekaligus, yakni Mayjen TNI S Parman dan Mayjen TNI Suprapto.

Selanjutnya, pukul 12.55 WIB, Kopral (Mar) Hartono yang mendapat giliran masuk ke sumur dan mengikat dua jenazah terpisah.

Satu per satu kemudian jenazah itu diangkat dan diidentifikasi sebagai Mayjen TNI MT Haryono dan Brigjen TNI Sutojo.

Sekitar pukul 13.20 WIB, Sersan Saparimin kembali masuk dan berusaha mengangkat jenazah yang telah diikat pada kesempatan masuk kedua.

Jenazah tersebut diketahui merupakan Letjen TNI Ahmad Yani.

Setelah itu sekitar pukul 13.40 WIB, giliran Kapten (Mar) Winanto turun dan mendapati jenazah Brigjen TNI DI Panjaitan.

Semua jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto untuk disemayamkan.

Sementara, Tim Kipam dipanggil Pangkostrad yang turut menyaksikan proses evakuasi tersebut.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Tim Kipam bersama Kapten (Czi) Sukendar meninggalkan Lubang Buaya menuju Markas Kostrad untuk melapor kepada Kepala Staf Kostrad Brigjen TNI Kemal Idris.

Selanjutnya, pukul 17.30 WIB, Tim Kipam melapor kepada Panglima Marinir di Mabes Marinir dan dilanjutkan melapor kepada Panglima Angkatan laut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Khoe Tjioe Liang, Dokter TNI di Balik Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved