Siapa Penemu Batik, Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit
Hari Batik Nasional diperingati 2 Oktober 2020, siapa sebenarnya penemu batik? Sudah ada sejak jaman Majapahit
TRIBUNABATAM.id - Hari Batik Nasional diperingati 2 Oktober 2020, siapa sebenarnya penemu batik?
Batik merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang diakui dunia.
Pada 2009, kain batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of Oral and the Intangible Heritage of Humanity) yang diakui UNESCO.
Situs UNESCO menyebutkan bahwa di Indonesia, batik digunakan sedari lahir sampai momen kematian.
Bayi digendong menggunakan kain batik. Ketika kita meninggal, kain batik pula yang menutupi jenazah kita.
Kain batik digunakan sebagai seragam PNS dan acara-acara penting. Kain ini juga digunakan dalam selebrasi seperti pernikahan dan ritual kehamilan.
• Asal Mula Hari Batik Nasional, Kenali Jenis Batik Termahal di Indonesia
Motifnya berbeda untuk setiap daerah, terakulturasi dari beberapa wilayah dunia yang membawa pengaruhnya.
Arkeolog Belanda, JLA Brandes, menyatakan bahwa motif batik merupakan salah satu dari 10 kebudayaan asli Indonesia.
Pengaruh Arab misalnya, terlihat lewat seni kaligrafi. Pengaruh Eropa terlihat lewat motif bunga. Pengaruh China terlihat lewat motif Phoenix (burung api). Pengaruh India dan Persia terlihat lewat motif burung merak.
Sejak 2.000 Tahun Lalu
Buku berjudul “Batik Transitions: From Classic to Contemporary” (2006) keluaran The Batik Guild menyebutkan bahwa cikal bakal batik telah ada sejak 2.000 tahun lalu. Beberapa wilayah dunia yang disinyalir menjadi “akar” dari kain ini adalah Timur Jauh, Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.
Kain tersebut kemudian terdistribusi ke berbagai wilayah dunia lewat perdagangan.
Sebelum masuk Nusantara, kain bermotif masuk dari Timur Tengah, melewati Asia Tengah kemudian masuk Kepulauan Malay.
Kain bermotif sempat mengakar di China pada masa Dinasti Sui (581-618 Masehi).
Kain bermotif dari sutra sempat ditemukan di Nara, Jepang, sekitar 710-794 Masehi. Kain tersebut bergambar pohon, hewan, pemain flute, aktivitas berburu, dan pegunungan.

Pada 1677, terdapat bukti perdagangan kain sutra bermotif dari China ke Jawa, Sumatera, Persia, dan Hindustan.