HUMAN INTEREST
Kisah dr Muhammad Askar, Pernah Bercita-cita Jadi Insinyur, Kini Petinggi di RSBP Batam
Perjungan dr Muhammad Askar untuk menjadi dokter termasuk di RSBP Batam tidaklah mudah. Kerasnya hidup, sudah ia alami sedari kecil.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
Sering tak makan hingga berhari-hari pernah ia rasakan.
Maklum, ia adalah anak kelima dari sembilan bersaudara yang semuanya harus dibiayai di bangku universitas oleh kedua orangtuanya.
Karena harus bekerja untuk bisa makan dan bayar kuliah, dr. Askar kerap meninggalkan mata kuliah yang membuatnya harus berurusan dengan dosen.
Namun, dr. Askar terus bertekad menyelesaikan kuliahnya. Hingga akhirnya pada tahun 1995 ia menyelesaikan kuliah kedokterannya.
Walaupun cukup lama menyelesaikan kuliahnya, dr. Askar mampu menunjukkan kualitasnya.
Sebelum lulus, tahun 1994 ia dipercaya oleh Ibnu Sina Pekanbaru untuk membuat klinik Ibnu Sina di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Ia merintis klinik itu dari nol.

Dari mencari karyawan dan membeli semua peralatan hinggga klinik tersebut menjadi rumah sakit.
Lalu, ia dipanggil untuk bertugas ke Muaro Labuh, Solok Selatan, perbatasan Jambi dari tahun 1995-1997.
Kemudian, ia pindah ke Pariaman, Sumatera Barat hingga tahun 1997.
Pada tahun 1998 ia pindah ke Batam menjadi honorer di RSBP Batam yang dulu bernama RS Otorita Batam.
“Waktu saya masuk ke sini direkturnya itu allmarhum dr. Hakim. Dulu saya bertugas sebagai dokter umum. Jumlah dokter saat itu masih sedikit. Jumlahnya hanya 40 orang," ucap Askar.
Menurutnya, zaman itu dokter umum harus bisa menghadapi semua kasus karena keterbatasan tenaga. Tapi, dokter umum yang bersertivikasi yang boleh menangani.
Peluang Askar untuk menjadi seorang ASN tiba di depan mata. Dua tahun bertugas jadi honorer, waktu itu ada penerimaan pegawai negeri ASN di lingkungan RSBP Batam.
Keberuntungan pun memihak padanya, pada tahun 2000 Askar pun diangkat menjadi PNS.
Menjadi seoreang PNS pun tentu atas berkat dorongan para rekan dan keluarganya.
"Waktu itu ada pimpinan yang mengatakan kamu ikut PNS saja. Karena kita butuh petugas medis disini," kata Askar.
Ia pun lebih banyak bertugas di bagian emergency. Ia pun peranah ditugaskan di klinik bandara.
Fokusnya di sana selain melayani karyawan, dan seluruh aktivitas bandara, juga melayani kesehatan jemaah haji.

Tak lama bertugas di klinik bandara, ia pun kembali ditempatkan di gedung RSBP Tanjungpinggir, Sekupang.
Bermodalkan memampuan yang dimiliki Askar sebagai dokter umum, Pada tahun 2006 ia sudah memimpin semua dokter umum di rumah sakit.
Beberapa tawaran untuk menduduki jabatan struktural pernah ditolaknya.
Pada tahun 2009 ia tak bisa menolak tawaran dari dr. Alaida yang menjabat sebagai direktur saat itu sedikit memaksa untuk melanjutkan kuliah S2 jurusan manajemen rumah sakit.
Ia lulus pada tahun 2011. Barulah pada tahun 2013 ia tak bisa menolak menduduki jabatan struktural sebagai kepala bidang.
Tapi jabatan itu tak lama ia duduki. Tahun 2015 mundur dari jabatan itu dan kembali menjadi dokter umum di rumah sakit dan mengembangkan medical check-up.
Tak ingin bercerita panjang lagi, selama bertugas di RSBP Askar mengaku beberapa tugas dan jabatan pernah ditawarkan kepadanya, namun Askar kerap menolak karena ia lebih memilih bertugas sebagai tenaga medis.
Hingga pada awal tahun 2020 ia diminta menjadi Wakil Direktur Medis dan Layanan RSBP Batam.
Peran aktif dr. Askar tak hanya di RSBP, bahkan ia juga sala satu pendiri Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Kepri.
"Saya ingat waktu itu, tepat tahun 2007 ada dinamika perkembangan dokter umum di dunia kedokteran di Indonesia kewenangannya secara hukum medis dibatasi oleh kewenangan dokter spesialis, lalu saya bersama dokter umum se Indonesia pun membentuk PDUI," ujarnya.
Jadi dokter itu apa yang bisa saya bantu itulah kebahagiaan ternikmat saya. Saya ingin katakan kepada anda tetaplah jadi orang yang bermanfaat.
"Saya kalau sudah punya cita cita saya akan kejar sampai titik darah penghabisan.
Perbanyak bersyukur. Yang tak pernah kita pikirkan semua terjadi. Iya beginilah alur cerita hidup," sebutnya
Mengakhiri obrolan siang itu, tak lupa dokter Askar menitipkan sebuah motivasi buat kaum milenial saat ini.
"Anda punya cita-cita? Kejar! jalan hidup seseorang tidak ada yang tau, terus berusaha iya. Lakukan yang terbaik," tegasnya.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)