Perburuan Hiu Masif untuk Vaksin Covid-19, Setengah Juta Predator Laut Itu Disinyalir Dibunuh
Setengah juta ekor ikan hiu disinyalir telah menjadi korban perburuan untuk menciptakan vaksin Covid-19
Perburuan Hiu Masif untuk Vaksin Covid-19, Setengah Juta Predator Laut Itu Disinyalir Dibunuh
TRIBUNBATAM.ID - Setengah juta ekor ikan hiu disinyalir telah menjadi korban perburuan untuk menciptakan vaksin Covid-19.
Para ahli satwa liar memperingatkan bila ikan ini terus diburu, maka ikan yang masuk dalam jajaran rantai makanan teratas tersebut bisa punah.
• Luhut Binsar Sebut November Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia, Sudah Lapor Wakil Presiden
• Setelah Vaksin Disuntikan, Jokowi Optimis Dunia Pariwisata Akan Kembali Bergejolak
Sebuah laporan menyebutkan perburuan ikan hiu makin masif, setelah minyak hati ikan tersebut diketahui menjadi bahan vaksin Covid-19.
• PM India Berjanji Produksi Vaksin Covid-19 Tersedia Secara Global, Modi: Bantu Semua Manusia
Hiu dibunuh untuk diambil squalene, minyak alami yang diproduksi pada hati hiu, di mana ini digunakan sebagai obat, termasuk obat flu saat ini.
Squalene digunakan sebagai adjuvan untuk meningkatkan efektivitas vaksin dengan menciptakan respons imun yang lebih kuat.
• Sebelum Vaksin Digunakan Luas, WHO Sebut Kematian Covid-19 Global Bisa Tembus Angka 2 Juta
Beberapa pengembangan kandidat vaksin Covid-19 pun menggunakan bahan ini.
Jika salah satu dari vaksin digunakan di seluruh dunia, kelompok konservasionis Shark Allies mengungkapkan, sekitar 250.000 hiu disembelih untuk memberikan satu dosis bagi setiap orang.
Ini akan berlaku kelipatannya atau sekitar 500.000 hiu dibunuh, jika dua dosis diperlukan untuk mengimunisasi populasi.
Pendiri dan Direkrut Eksekutif Shark Allies Stefanie Brendl menjelaskan, memanen sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika hewan tersebut merupakan predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar.
• Desember Vaksin Covid-19 Akan Diberikan ke Rakyat Indonesia, Jokowi: Tahun Depan Sudah Normal
"Ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang seberapa besar dan berapa lama pandemi ini akan berlangsung, dan kemudian berapa banyak versi yang harus kita lalui.
Jika terus menggunakan hiu, jumlah hiu yang diambil untuk produk vaksin bisa sangat tinggi, tahun demi tahun," ujar Brendl seperti dikutip dari Daily Mail, 28 September 2020.
Ia menegaskan, tidak sedikitpun kelompok tersebut mencoba memperlambat atau menghalangi produksi vaksin.
• CATAT! Perusahaan Obat Asal China SINOVAC Siap Distribusikan Vaksin Virus Corona mulai 2021
Namun, diharapkan agar pengujian squalene non-hewani dilakukan bersama squalene hiu, sehingga dapat diganti secepat mungkin.
"Dengan miliaran dosis yang dibutuhkan per tahun selama beberapa dekade mendatang, penting bagi kita untuk tidak bergantung pada sumber daya hewan liar," ujar dia.
