Akan Bantai Polisi di Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, 2 Mahasiswa Ngaku Iseng Minta Maaf
Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja
TRIBUNBATAM.ID - Dua mahasiswa yang sebelumnya mengancam ingin membantai polisi melayangkan permohonan maaf.
Keduanya viral setelah membuat video berisi kedua pelaku mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.
• KRONOLOGI Demo Tolak UU Omnibus Law di Batam Versi Korlap Aksi Mahasiswa Kepri
• Wagub Dilempari Batu Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Gubernur Sumsel Fasilitasi Mahasiswa ke Jakarta
Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Video ini viral dan polisi langsung mengamankan dua mahasiswa yang berinisial MS dan DN.
Keduanya adalah mahasiswa di Bengkulu.
• Cerita Sang Demonstran Matheus, Jadi Korlap Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Batam
Kepada polisi keduanya mengaku aksi yang dilakukan itu hanya iseng.
Atas perbuatannya, mereka mengaku menyesal.
• Jurnalis Dianiaya dan Dirampas Alat Kerjanya Saat Liput Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja
• Risma Marahi Pengunjuk Rasa, Polisi Berkali-kali Tembakkan Gas Air Mata ke Pendemo Tolak Omnibus Law
"Kami minta maaf, karena telah mengatakan akan membantai polisi, dan kami berdua pun tidak akan menyangka hal ini akan berujung di kantor polisi," kata mahasiswa tersebut.

Sementara itu, Direskrimun Polda Bengkulu Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, keduanya diamankan karena diduga telah melanggar Undang-undang ITE dan dan kepemilikan senjata tajam.
• Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswa Ikut Unjuk Rasa
• Ketua DPRD jadi Sasaran Massa, Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berujung Ricuh
Mereka diamankan setelah mengunggah video mengancam akan membantai polisi sebelum demo penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Bengkulu beberapa hari lalu.

"Ms dan DN kami amankan saat sedang berada di indekos milik keduanya.
Dan keduanya pun diamankan karena diduga telah melanggar Undang-Undang ITE dan sajam karena telah mengunggah video akan membantai polisi saat demo di depan gedung DPRD dilakukannya," ujar Tedy, dalam rilisnya pada sejumlah media di Bengkulu, Jumat (9/10/2020).
• BREAKING NEWS - Ratusan Karyawan PT Bandar Abadi Shipiyard Unjuk Rasa, Tuntut Hal Ini ke Perusahaan
• Unjuk Rasa saat Pandemi, Pekerja PT Bandar Abadi Shipyard: Kalau tak Demo tak Ada Keadilan

Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya.
Sebelumnya, sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dalam tayangan video kedua pelaku tampak mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.
• Desak Pemerintah Adil, Walhi Minta Dokumen Final UU Cipta Kerja Dibuka ke Publik
• Foto dan Namnya Dicatut Mahasiswa di Poster Tolak UU Omnibus Law, Anya Geraldine: I Love You All!
Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
.
.
.
(*)
Akan Bantai Polisi di Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, 2 Mahasiswa Ngaku Iseng Minta Maaf
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kami Minta Maaf karena Telah Mengatakan Akan Membantai Polisi"