Akan Bantai Polisi di Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, 2 Mahasiswa Ngaku Iseng Minta Maaf

Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Tribun Medan/Danil Siregar
Polisi berpakaian preman mengamankan pengunjuk rasa saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan berujung bentrok dengan aparat 

TRIBUNBATAM.ID - Dua mahasiswa yang sebelumnya mengancam ingin membantai polisi melayangkan permohonan maaf.

Keduanya viral setelah membuat video berisi kedua pelaku mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.

KRONOLOGI Demo Tolak UU Omnibus Law di Batam Versi Korlap Aksi Mahasiswa Kepri

Wagub Dilempari Batu Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Gubernur Sumsel Fasilitasi Mahasiswa ke Jakarta

Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma Depok membentuk barikade di aksi demo menolak UU Cipta Kerja di Jalan Raya Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Kamis (8/10/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma Depok membentuk barikade di aksi demo menolak UU Cipta Kerja di Jalan Raya Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Kamis (8/10/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma) (TRIBUN JAKARTA/DWI PUTRA)

Video ini viral dan polisi langsung mengamankan dua mahasiswa yang berinisial MS dan DN.

Keduanya adalah mahasiswa di Bengkulu.

Cerita Sang Demonstran Matheus, Jadi Korlap Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Batam

Kepada polisi keduanya mengaku aksi yang dilakukan itu hanya iseng.

Atas perbuatannya, mereka mengaku menyesal.

Jurnalis Dianiaya dan Dirampas Alat Kerjanya Saat Liput Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Risma Marahi Pengunjuk Rasa, Polisi Berkali-kali Tembakkan Gas Air Mata ke Pendemo Tolak Omnibus Law

"Kami minta maaf, karena telah mengatakan akan membantai polisi, dan kami berdua pun tidak akan menyangka hal ini akan berujung di kantor polisi," kata mahasiswa tersebut.

Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).
Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Sementara itu, Direskrimun Polda Bengkulu Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, keduanya diamankan karena diduga telah melanggar Undang-undang ITE dan dan kepemilikan senjata tajam.

Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswa Ikut Unjuk Rasa

Ketua DPRD jadi Sasaran Massa, Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Berujung Ricuh

Mereka diamankan setelah mengunggah video mengancam akan membantai polisi sebelum demo penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Bengkulu beberapa hari lalu.

Gelombang aksi demontrasi menolak Undang - undang Cipta Kerja Omnibus Law semakin meluas di Tangerang, Rabu (7/10/2020). Kamis hari ini diprediksi menjadi puncak unjuk rasa, mahasiswa dan buruh bergerak ke istana
Gelombang aksi demontrasi menolak Undang - undang Cipta Kerja Omnibus Law semakin meluas di Tangerang, Rabu (7/10/2020). Kamis hari ini diprediksi menjadi puncak unjuk rasa, mahasiswa dan buruh bergerak ke istana (Warta Kota)

"Ms dan DN kami amankan saat sedang berada di indekos milik keduanya.

Dan keduanya pun diamankan karena diduga telah melanggar Undang-Undang ITE dan sajam karena telah mengunggah video akan membantai polisi saat demo di depan gedung DPRD dilakukannya," ujar Tedy, dalam rilisnya pada sejumlah media di Bengkulu, Jumat (9/10/2020).

BREAKING NEWS - Ratusan Karyawan PT Bandar Abadi Shipiyard Unjuk Rasa, Tuntut Hal Ini ke Perusahaan

Unjuk Rasa saat Pandemi, Pekerja PT Bandar Abadi Shipyard: Kalau tak Demo tak Ada Keadilan

Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta.
Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya.

Sebelumnya, sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dalam tayangan video kedua pelaku tampak mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.

Desak Pemerintah Adil, Walhi Minta Dokumen Final UU Cipta Kerja Dibuka ke Publik

Foto dan Namnya Dicatut Mahasiswa di Poster Tolak UU Omnibus Law, Anya Geraldine: I Love You All!

Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

.

.

.

(*)

Akan Bantai Polisi di Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, 2 Mahasiswa Ngaku Iseng Minta Maaf

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kami Minta Maaf karena Telah Mengatakan Akan Membantai Polisi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved