BATAM TERKINI
Ombudsman Kepri Ingatkan ATB Soal Proses Transfer Karyawan ke BP Batam Jelang Akhir Konsesi
Menurut Ombudsman Kepri, ATB tak boleh melarang karyawannya mendaftar ke BP Batam jelang berakhirnya konsesi. Itu menurutnya melanggar UUD 1945.
"Sudah ada pembicaraan lanjutan melalui mediasi antara BP Batam dan ATB.
Baca juga: Kasus Korupsi di Batam, Ombudsman Kepri: Pemberi Suap juga Harus Ditangkap
Baca juga: Kisruh ATB dan BP Batam, Ombudsman Kepri Akan Panggil Keduanya, Jangan Masyarakat Jadi Korban

Inti hasil rapat tersebut bahwa keduanya berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan air tidak akan terganggu pada masa transisi. Soal aset dan yang lainnya akan dibicarakan secara musyawarah dan mufakat,"ungkapnya.
Berakhir Hari Ini
Badan Pengusahaan (BP) Batam masih membuka kesempatan untuk memasukkan lamaran, khususnya bagi karyawan PT Adhya Tirta Batam (ATB) untuk mengelola SPAM di Kota Batam.
BP Batam memberi batas waktu hingga 13 Oktober 2020.
Lewat dari tanggal itu, BP Batam akan menyampaikan ke PT Moya Indonesia sebagai pengelola air baku di Batam selama masa transisi untuk mendatangkan tenaga kerjanya dalam mengelola dan menghasilkan air baku yang memenuhi standar.
BP Batam dan PT Moya Indonesia terus berbenah jelang berakhirnya konsesi pada 14 November 2020.
Persiapan itu berkaitan erat dengan operasional pengelolaan air baku.
"Kami juga sudah mengirim surat elektronik kepada karyawan PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang telah mengirim email ke BP Batam pada bulan Mei 2020 lalu.
Maksud dari pengiriman e-mail ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang terkait saja untuk di-input dalam program pelayanan SPAM masa transisi.
Dimana PT Moya Indonesia akan menjadi mitra BP Batam, sesuai keputusan lelang bulan September 2020," ujar Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar, dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Senin (12/10/2020).
Pengelola air baku ini pun, sudah menyatakan komitmennya untuk mengakomodir tenaga kerja dari Batam, khususnya karyawan ATB sebagai prioritas.
Jika jumlah karyawan belum mencukupi untuk menunjang operasional minimal pelayanan SPAM di Batam, PT Moya Indonesia siap untuk mendatangkan tenaga kerja berpengalaman di bidang masing-masing.

"PT Moya Indonesia sudah menyatakan kesediaannya untuk mendatangkan 261 tenaga kerja ke Batam, jika memang jumlah tenaga kerja berpengalaman untuk pengoperasian SPAM belum terpenuhi," ucap Dendi.
Jika masih ada beberapa kekosongan posisi, lanjut Dendi, akan diusahakan mengoptimalkan perekrutan tenaga kerja baru di Batam dan dilakukan transfer knowledge kepada mereka.
"Perlu kami informasikan juga bahwa BP Batam memberikan kesempatan memasukan informasi kesediaan karyawan yang saat ini masih menjadi karyawan PT ATB sampai dengan tanggal 13 Oktober 2020.