Kantor DPD RI Perwakilan Bali Ricuh, Warga Tak Terima Pernyataan AWK Dianggap Melecehkan Agama
Kericuhan terjadi di depan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu siang
Menurut AWK setiap individu sah-saja melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.
Ia menilai kalimatnya juga tak ada yang menyinggung.
"Kami terbuka jika belum jelas kita dialog," kata dia.
Ia juga menjelaskan terkait pernyataan memperbolehkan seks bebas asalkan menggunakan kondom.
Menurutnya, konteks pernyataan itu karena di Bali dan Indonesia pada umumnya angka pernikahan usia dini tinggi.
Selain itu kondom juga bagian dari cara menekan penyebaran HIV Aids.
Baca juga: Menjijikkan Pabrik Kondom Olahan Terbongkar, Dibentuk Kembali Gunakan Dildo Kayu Beragam Ukuran
Baca juga: Dubes Prancis Diperiksa Karena Lupa Pakai Kondom saat Berhubungan Badan Dengan Seorang Wanita
"Karena bicara dengan milenial, ya asal pakai kondom.
Tujuannya kan agar tak tersebar HIV dan untuk mengurangi Aids dan jangan ada menikah muda," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan sempat terjadi saat warga melakukan demo di depan Kantor DPD RI Perwakilan Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu siang.
Baca juga: Polisi Razia PUB & Karaoke, Ada Kondom dan Celana Dalam, Ternyata Pemandu Lagu Sediakan Jasa Birahi
Warga yang datang berasal dari Perguruan Sandhi Murthi dan warga asal Nusa Penida, Klungkung.
Warga menilai pernyataan AWK lewat video yang beredar di media sosial telah melecehkan warga Bali.
Sesepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta menuntut AWK meminta maaf kepada warga Nusa Penida.
.
.
.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Penjelasan AWK Terkait Tudingan Lecehkan Kepercayaan Warga Bali
