Kantor DPD RI Perwakilan Bali Ricuh, Warga Tak Terima Pernyataan AWK Dianggap Melecehkan Agama

Kericuhan terjadi di depan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu siang

Kompas.com/ Imam Rosidin
Kericuhan dalam demo di depan Kantor DPD RI Perwakilan Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu (28/10/2020) siang 

TRIBUNBATAM.ID - Kericuhan terjadi di depan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu siang.

Penyebabnya pernyataan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedastraputra atau biasa disapa AWK yang dianggap menghina kepercayaan masyarakat Bali.

Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Kaji Ulang Percontohan Belajar Tatap Muka, Kembali Belajar dari Rumah

Baca juga: Andap Budhi Revianto Kembali Ukir Prestasi, Terima Sertifikasi ISO dari Menkumham

Kericuhan dalam demo di depan Kantor DPD RI Perwakilan Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu (28/10/2020) siang
Kericuhan dalam demo di depan Kantor DPD RI Perwakilan Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu (28/10/2020) siang (Kompas.com/ Imam Rosidin)

Massa datang dari Perguruan Sandhi Murthi dan warga asal Nusa Penida, Klungkung.

Baca juga: Di ILC, Sujiwo Tejo Kritik Anak Jokowi Maju di Pilkada, Mengurangi Kepercayaan Orang

Baca juga: Sosok Letkol Untung Syamsuri, Tokoh Penting Dibalik Peristiwa G30S PKI, Orang Kepercayaan Soeharto?

Mereka menilai pernyataan AWK lewat video yang beredar di media sosial melecehkan warga Bali.

Sesepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta menuntut AWK minta maaf kepada warga Nusa Penida.

Baca juga: Ramalan Zodiak Asmara Jumat 8 Mei 2020, Cancer Hargai Pasanganmu, Libra Jangan Siakan Kepercayaan

Menurutnya, sebagai anggota DPD harusnya AWK tak bicara mengenai agama.

"Kalau dia doktor dan pintar harusnya tak bicara seperti itu.

DPD itu jangan bicara soal agama, dan harus banyak belajar dia dan tak senang baca mungkin," kata dia.

Baca juga: Sosok Ayah Halimah Agustina Kamil, Mantan Mertua Bambang Trihatmodjo, Ternyata Kepercayaan Soeharto

Semenatra itu anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedastraputra mengklarifikasi tudingan sekelompok warga yang menyebut dirinya melecehkan kepercayaan masyarakat Bali.

Baca juga: 2 Pria Hindu dan Islam Bikin Publik Menangis, Persahabatan Sampai Mati yang Melebihi Agama

Baca juga: Umat Hindu Batam Rayakan Hari Raya Nyepi, Ini 4 Pantangan yang Harus Dihindari

Warga memprotes pernyataan AWK yang menyebut Ida Bhatara yang berstana atau mendiami Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukanlah dewa.

Ilustrasi Perkumpulan Umat Hindu Indonesia Kota Batam menggelar acara keagamaan merayakan Hari Khrisna, Sabtu (26/12/2015).
Ilustrasi Perkumpulan Umat Hindu Indonesia Kota Batam menggelar acara keagamaan merayakan Hari Khrisna, Sabtu (26/12/2015). (tribunnews batam/wafa)

Terkait hal tersebut, AWK mengatakan, pernyataannya memiliki dasar dan tak ada yang salah.

Menurutnya dasar pernyataan itu ada di kitab Bhagawadgita bab 9 sloka ke-25.

Baca juga: Dinilai Lecehkan Umat Hindu, Konser Via Vallen Dikecam Penuh Ormas Bali Gara-gara Poster Ini

Baca juga: Supaya Tidak Ada Aura Negatif, Umat Hindu Kota Batam Arak Ogoh-ogoh Sebelum Perayaan Nyepi

"Itu ada, jadi apa yang sebenarnya saya ungkapkan seperti membaca kitab suci.

Kan, terserah dari umat mencermatinya seperti apa.

Ada dasarnya di kitab suci, biasa-biasa saja," katanya, Rabu.

Baca juga: MENIKMATI 3 Tradisi Warga Islam dan Hindu di Bali yang Bikin Ramadan Makin Adem

Menurut AWK setiap individu sah-saja melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.

Ia menilai kalimatnya juga tak ada yang menyinggung.

"Kami terbuka jika belum jelas kita dialog," kata dia.

Wisatawan di Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali
Wisatawan di Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali (KOMPAS.COM)

Ia juga menjelaskan terkait pernyataan memperbolehkan seks bebas asalkan menggunakan kondom.

Menurutnya, konteks pernyataan itu karena di Bali dan Indonesia pada umumnya angka pernikahan usia dini tinggi.

Selain itu kondom juga bagian dari cara menekan penyebaran HIV Aids.

Baca juga: Menjijikkan Pabrik Kondom Olahan Terbongkar, Dibentuk Kembali Gunakan Dildo Kayu Beragam Ukuran

Baca juga: Dubes Prancis Diperiksa Karena Lupa Pakai Kondom saat Berhubungan Badan Dengan Seorang Wanita

"Karena bicara dengan milenial, ya asal pakai kondom.

Tujuannya kan agar tak tersebar HIV dan untuk mengurangi Aids dan jangan ada menikah muda," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan sempat terjadi saat warga melakukan demo di depan Kantor DPD RI Perwakilan Bali, di Jalan Cok Agung Tresna, Renon Denpasar, Rabu siang.

Baca juga: Polisi Razia PUB & Karaoke, Ada Kondom dan Celana Dalam, Ternyata Pemandu Lagu Sediakan Jasa Birahi

Warga yang datang berasal dari Perguruan Sandhi Murthi dan warga asal Nusa Penida, Klungkung.

Ilustrasi kondom
Ilustrasi kondom (Grid)

Warga menilai pernyataan AWK lewat video yang beredar di media sosial telah melecehkan warga Bali.

Sesepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta menuntut AWK meminta maaf kepada warga Nusa Penida.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Penjelasan AWK Terkait Tudingan Lecehkan Kepercayaan Warga Bali

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved